Kamis 14 Dec 2017 08:41 WIB

Inggris dan Jepang akan Bahas Ancaman Nuklir Korut

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Nuklir Korea Utara.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Nuklir Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson dan Menteri Pertahanan Gavin Williamson akan bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Jepang pada Kamis (14/12) waktu setempat. Pertemuan yang akan dilakukan di London itu diperkirakan akan didominasi dengan kekhawatiran atas program senjata nuklir Korea Utara (Korut).

"Saya berharap dapat memperdalam kerja sama keamanan dan pertahanan kita sehingga dapat mengatasi bersama tantangan ke depan, termasuk isu keamanan internasional penting seperti DPRK (Korut)," kata Johnson menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono dan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera, menurut The Guardian, Kamis (14/12).

Inggris sejauh ini hanya sedikit terlibat dengan Korut, meski telah mengirim empat jet tempur untuk latihan bersama dengan Jepang tahun lalu. Inggris berencana mengirim kapal perang ke wilayah itu tahun depan. Pengerahan kapal perang tersebut dikatakan bertujuan mencegah pergerakan Beijing di Laut Cina Selatan, bukan untuk Korut.

"Keamanan kawasan Asia Pasifik penting bagi kita semua. Saya berharap dapat menyambut mitra Jepang kami untuk membahas penanganan ancaman yang dihadapi mereka dan masyarakat internasional," kata Williamson mengomentari Johnson.

Kedua negara tersebut akan membahas kerja sama militer lebih lanjut, termasuk latihan gabungan, dan kolaborasi melawan terorisme dan ancaman siber.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam Korut. Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada Selasa menawarkan memulai pembicaraan langsung dengan Korut.

Pernyataan Tillerson ini menjatuhkan permintaan AS yang meminta agar (Korut) menghentikan program senjata nuklirnya jika ingin berunding. Gedung Putih menentang Tillerson dengan mengatakan tidak tepat waktu untuk berunding dengan Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement