Jumat 08 Dec 2017 14:14 WIB

Massa Anti Trump Padati Kedubes AS di Jakarta

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Massa menggelar demonstrasi di depan Kedubes AS di Jakarta, Jumat (8/12), menolak keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem milik Israel.
Foto: Silvy Dian
Massa menggelar demonstrasi di depan Kedubes AS di Jakarta, Jumat (8/12), menolak keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem milik Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi damai darurat Yerusalem tiba di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). Massa aksi ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi yang menolak gagasan Presiden AS Donald Trump yang menjadikan Yerusalem menjadi Ibu kota Israel.

"Ada dari UI, NU, FSLDK, dan yang dari dari daerah juga ada yang ke sini, ada 1.000-1.200 orang. Di Semarang, Surabaya, Bandung, dan daerah lainnya juga ada aksi serupa," ujar Koordinator Aksi Agus Sudarmaji kepada Republika.co.id, di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).

Ia menyebutkan, aksi ini merupakan aksi menolak gagasan Trump yang ingin memindahkan duta besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Yang mana itu berarti mengakui Yerusalem milik Israel.

"Padahal bukan milik Israel. Di Yerusalem Timur  ada Masjid Al-Aqsa. Mudah-mudahan (kami) jadi wakil suara Indonesia. Kita tidak tidur, tidak lalai terhadap proses di Timur Tengah," ujar dia.

Karena itu mereka mendukung Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk konsisten mengambil langkah persuasif. Sehingga tidak hanya sekadar diplomatis biasa, tapi juga luar biasa.

"Dengan berbagai instrumen internasional, OKI, PBB, dan lainnya supaya masyarakat dunia menghentikan rencana yang termasuk kejahatan ini," kata dia.

Pantauan Republika.co.id, massa aksi mulai tiba di lokasi semitar pukul 13.00 WIB. Usai sholat Jumat, mereka tiba di lokasi satu persatu dari masing-masing elemen aksi. Saat ini, mereka sedang berorasi dan melepas dua orang perwakilannya untuk masuk ke dalam Kedubes AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement