Kamis 04 Jan 2018 11:09 WIB

Kematian Akibat Petir di AS Capai Rekor Terendah

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Hujan Petir
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian akibat serangan petir mencapai rekor terendah pada 2017 di Amerika Serikat (AS). Menurut National Weather Service (NWS), jumlah korban tewas sebanyak 16 orang pada 2017, sedangkan ada 23 orang tewas karena serangan petir di 2013.

"Ketika kami tidak ingin melihat adanya kematian akibat petir, tren penurunan kematian akibat hal ini terus berlanjut tiap tahun. Ini sangat menggembirakan," kata Spesialis Keselamatan Petir NSW, John Jensenius, dikutip dari Fox News, Kamis (4/1).

Florida memiliki lima korban akibat serangan petir. Diikuti oleh Alabama sebanyak tiga korban, Colorado sebanyak dua korban, Texas sebanyak dua korban, dan North Carolina sebanyak dua korban. Ohio dan Puerto Riko masing-masing memiliki satu kematian terkait serangan petir.

Jensenius menuturkan rekor kematian pria di AS akibat petir berjumlah 15 orang dan kematian perempuan sebanyak satu orang dalam setahun. Usia korban berkisar antara 0 sampai 82 tahun, meskipun enam dari korban meninggal berusia antara 30 sampai 39 tahun.

Setengah dari orang-orang itu melakukan kegiatan rekreasi di luar ruangan, termasuk berjalan di pantai, menunggang kuda, memancing, berperahu, berkemah, dan bermain golf sebelum petir menghantam mereka. Bulan Juli merupakan bulan paling mematikan dengan delapan korban tewas, sedangkan ada tiga korban tewas pada Agustus.

Analisa dari 2006 hingga 2016 menunjukkan ada 352 orang meninggal akibat petir di Amerika Serikat. Termasuk diantaranya 39 orang meninggal pada 2016.

"Keyakinan umum bahwa olahraga golf bertanggung jawab ataskematian karena petir terbukti menjadi mitos," ujarnya. Sebab ia mencatat ada sembilan pegolf, 33 nelayan, 20 orang di pantai, 18 orang yang berkemah, 16 pelaut, dan 12 pemain bola tewas karena petir.

Selain itu, program pendidikan dan penyadaran keselamatan daripetir milik NSW berkontribusi terhadap pengurangan jumlah korban petir di AS. Terlebih lagi cardiopulmonary resuscitation (CPR) dan automatic external defibrillators (AEDs) telah menyelamatkan nyawa orang yang terkena petir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement