Senin 02 Oct 2017 09:59 WIB

CEO Facebook Minta Maaf Terkait Ujaran Kebencian

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Mark Zuckerberg.
Foto: EPA
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, SILICON VALLEY -- Pendiri dan CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg meminta maaf terkait adanya ujaran kebencian dalam sebuah postingan di Facebook pada akhir Yom Kippur, hari libur Yahudi. Ujaran kebencian tersebut dibagikan ke banyak pengguna Facebook lainnya.

"Karena pekerjaan saya digunakan untuk memisah orang daripada membawa kita pada kebersamaan, saya meminta maaf dan saya akan berusaha lebih baik," katanya mealui sebuah postingan seperti dikutip Reuters, Senin (2/10).

Dalam pesan tersebut, ia tidak mengacu pada isu-isu spesifik. Untuk diketahui, Facebook dan perusahaan teknologi lainnya kini berada di bawah pengawasan ketat di tengah investigasi Amerika Serikat (AS) mengenai potensi keterlibatan Rusia dalam kampanye pemilihan Presiden AS 2016.

Facebook mengatakan pada 6 September, mereka menemukan sebuah operasi yang berbasis di Rusia menghabiskan 100 ribu dolar AS untuk ribuan iklan AS. Iklan tersebut mempromosikan pesan sosial dan politik yang memecah belah dalam periiode dua tahun hingga Mei.

Jaringan media sosial dominan ini mengatakan, sebanyak 3.000 iklan dan 470 akun tidak autentikk dalam halaman menyebarkan opini polarisasi mengenai topik sensitif seperti imigrasi, ras da hak gay.

Facebook telah meluncurkan perombakan tentang bagaimana menangani iklan politik berbayar, setelah anggota parlemen AS mengancam akan mengatur jaringan sosial terbesar di dunia itu. Alasannya, adanya iklan rahasia selama kampanye pemilihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement