Jumat 19 Jan 2018 22:47 WIB

Kematian Akibat Virus Flu di AS Lebih Tinggi

Virus flu dapat menyebabkan kematian secara langsung

Flu. Ilustrasi
Foto: frugallawstudent.com
Flu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa tingkat perawatan inap dan kematian akibat virus flu lebih tinggi di sepanjang tahun ini. Namun apa yang menyebabkan seseorang meninggal karena flu akibat beberapa cara yang berbeda.

Ilmuwan senior dari Pusat Keamanan Kesehatan di Baltimore, Amerika, Amesh Adalja menuturkan bahwa Virus tersebut dapat menyebabkan kematian secara langsung. Hal tersebut terjadi karena virus flu menyebabkan peradangan luar biasa di paru-paru seseorang. Mereka dapat meninggal akibat gagal bernafas. Kerusakan pada paru-paru tersebut membuat oksigen yang masuk ke dalam paru-paru tidak menyerap dalam darah.

Flu juga dapat membunuh seseorang secara tidak langsung. Karena virus tersebut membuat tubuh menjadi rentan terhadap masalah kesehatan lainnya hingga menyebabkan kematian. Misalnya sakit flu yang menyerang pada orang tua atau orang dengan penyakit kronis lebih rentan terhadap bakteri penyebab pneumonia.

Adalja menuturkan bahwa seseorang dengan flu dapat menyebabkan penumia dan dianggap sebagai infeksi bakteri sekunder. Kematian akibat infeksi sekunder biasanya terjadi sekitar satu minggu setelah orang tersebut pertama kali sakit.

Selain itu, flu dapat menyebabkan kematian karena penderitanya mengalami kegagalan organ. Flu juga dapat memicu komplikasi lainnya, seperti pembengkakan jaringan jantung, otak atau otot. Infeksi juga dapat menyebabkan peradangan tubuh atau sepsis yang dapat mengancam tubuh seseorang.

Seperti dilansir pada laman Live Science, di Amerika, musim flu tahun ini menyebar lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun vaksin flu sudah dicanangkan, namun flu tetap menyebar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement