Sabtu 27 Jan 2018 22:18 WIB

Flu Paling Parah Landa AS

34 juta orang sakit oleh virus flu

Flu. Ilustrasi
Foto: frugallawstudent.com
Flu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  CHICAGO -- Flu terus menyebar di penjuru Amerika Serikat. Musim ini menjadi salah satu yang paling parah sejak 2014/2015. Tercatat, 34 juta orang sakit oleh virus tersebut. Pernyataan pejabat kesehatan Amerika Serikat itu juga menyatakan bahwa 710.000 orang dirawat di rumah sakit.

Selama musim flu, orang lanjut usia adalah kelompok paling rentan, diikuti anak-anak. Tapi, selama musim flu, kelompok "baby boomer" atau yang berusia 50-64 tahun, menjadi kelompok paling rentan setelah kelompok lanjut usia.

"'Baby boomer' memiliki tingkat lebih tinggi (untuk kemungkinan rawat inap) daripada cucu mereka saat ini," kata Dr. Dan Jernigan, direktur divisi influenza di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) kepada wartawan.

Dia mengatakan, wabah influenza mulai mereda di beberapa wilayah di Amerika Serikat, terutama di California dan negara bagian lain di Pantai Barat, namun musimnya masih jauh dari selesai. Intensitas wabah flu masih tetap tinggi untuk sebagian besar Amerika Serikat, sementara beberapa daerah masih meluas.

"Kita sering melihat berbagai bagian negara wabah meluas di Waktu yang berbeda. Tapi selama tiga minggu terakhir, seluruh kawasan telah mengalami musim flu, semuanya pada waktu bersamaan." katanya

Tujuh anak lainnya meninggal karena flu pada minggu yang berakhir pada 20 Januari, sehingga total kematian anak-anak sampai 37 untuk musim ini.  CDC tidak melacak kematian orang dewasa secara langsung, namun Jernigan mengatakan 9,1 persen dari sertifikat kematian menyebut flu atau pneumonia sebagai penyebab kematian.

Jumlah orang yang mengunjungi dokter dan ruang gawat darurat meningkat, dengan 6,6 persen kunjungan terkait dengan flu.  "Ini adalah tingkat aktivitas tertinggi yang tercatat sejak pandemi 2009, yang mencapai puncaknya pada 7,7 persen," kata Jernigan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement