Ahad 28 Jan 2018 02:01 WIB

Korsel dan AS akan Lanjutkan Latihan Militer Pascaolimpiade

Penutupan Paralimpiade Musim Dingin 2018 pada Maret 2018.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/KIM HEE-CHUL
Ilustrasi latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Korea Selatan dan Amerika Serikat berencana melanjutkan latihan militer gabungan mereka setelah Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade 2018. Kedua negara memutuskan menunda latihan gabungan tahunan sampai setelah Olimpiade dan Paralimpiade sebagai tindakan untuk mengurangi ketegangan selama pertandingan berlangsung.

Biasanya, kedua negara melakukan latihan gabungan tahunan pada awal musim semi. "Tanggal pasti dan ukuran latihan bersama tidak dapat diungkapkan, tetapi akan dilakukan setelah penutupan Olimpiade," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Choi Hyun-soo, dilansir dari Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, Ahad (28/1). 

Pejabat kementerian lain menambahkan latihan bersama akan berlangsung seperti biasa, termasuk ukuran latihan. Kedua negera dilaporkan mempertimbangkan untuk melanjutkan latihan gabungan yang tertunda pada awal April 2018, setelah penutupan Paralimpiade pada 18 Maret mendatang.

Terkait parade militer yang dicurigai akan dilakukan Korea Utara untuk perayaan ulang tahun angkatan darat pada 8 Februari, juru bicara Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Kolonel Roh Jae-cheon mengatakan kemungkinan pawai tersebut akan dilakukan dengan pola dan skala sama dengan tahun-tahun sebelumnya. “Militer Korea Selatan mengawasi berbagai kemungkinan yang melibatkan parade militer,” kata dia. 

photo
Seorang pengunjuk rasa membakar bendera nasional Korea Utara di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2018. Kelompok konservatif mengadakan demonstrasi di depan Stasiun Seoul untuk menyuarakan keberatan atas partisipasi Korea Utara pada Olimpiade Musim Dingin PyeongChang Februari mendatang. (EPA-EFE/YONHAP)

Latihan gabungan tahunan selama seminggu tersebut secara khusus memobilisasi puluhan ribu tentara Amerika Serikat dan pasukan Korea Selatan. Aset militer Amerika Serikat seperti jet tempur dan kapal perang juga akan tampil pada latihan tersebut. 

Korea Utara sudah kerap memprotes latihan tersebut. Korea Utara menyebutnya sebagai latihan untuk menyerang negara tersebut dan menyatakan akan membalas dendam. 

Penundaan latihan mendapat respons positif dari masyarakat internasional. Korea Utara, Cina dan Rusia telah mengusulkan penundaan latihan militer Korea Selatan-AS sebagai imbalan atas tindakan Korea Utara menghentikan uji senjata militer. 

Baca juga: Korut akan Kirim 22 Atlet ke Olimpiade Musim Dingin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement