Rabu 31 Jan 2018 08:19 WIB

Dua Pejabat Hawaii Mundur Terkait Peringatan Rudal Palsu

Ada koordinasi yang tak berjalan sehingga peringatan itu keluar.

Rep: Crystal LiestiaPurnama/ Red: Teguh Firmansyah
Kepulauan Hawaii
Foto: VOA
Kepulauan Hawaii

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- Dua pejabat sipil terkemuka Badan Manajemen Darurat Hawaii  mengundurkan diri karena salah mengirim peringatan masuknya rudal.

Peringatan yang dikirimkan pada 13 Januari itu menyebabkan kepanikan meluas dan pihak berwenang harus mengklarifikasi dan membutuhkan waktu selama 38 menit.

 

Dua pejabat yang mengundurkan diri itu adalah administrator Vern Miyagi dan pejabat eksekutif Toby Clairmont. Mereka mengundurkan diri pada Selasa (30/1) waktu setempat.  Selain itu, seorang petugas yang mengirimkan peringatan juga telah dipecat.

 

Baca juga,  Warga Hawaii Panik, Muncul Peringatan Serangan Rudal.

 

"Kombinasi kesalahan manusia dan pengamanan yang tak memadai berkontribusi terhadap peringatan palsu ini," kata Komisi Komunikasi Federal (FCC) dalam sebuah laporan awal mengenai insiden tersebut yang dirilis pada Selasa.

Kombinasi kesalahan tersebut terjadi setelah seorang pengawas tengah malam di badan tersebut memutuskan untuk melakukan latihan spontan selama masa transisi.

Sedangkan pengawas yang masuk pada hari berikutnya tidak sadar bahwa latihan 08:05 itu akan melibatkan petugas harian yang masuk. Sayang, mereka tidak diiberi tahu tentang latihan tersebut.

Seperti dilaporkan BBC, pesan darurat yang disebut dengan berpura-pura berasal dari Komando Pasifik AS, dimulai dan diakhiri dengan kata-kata, "Latihan! Latihan! Latihan!. Namun peringatan tersebut juga mengatakan, "Ini bukan latihan."

Gubernur Hawaii David Ige mengakui dia tidak dapat memperbaiki peringatan tersebut karena dia telah melupakan kata sandi Twitter-nya.

 

Menurut laporan federal, salah seorang karyawan menerima telepon peringatan rudal, namun tidak mendengar bahwa ini hanya latihan. Karena percaya peringatan itu nyata, mereka kemudian mengirimkan peringatan asli menggunakan perangkat lunak agensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement