Jumat 09 Feb 2018 00:55 WIB

Erdogan Ancam tak Akui Asosiasi Dokter Turki

Pemerintah Turki tuduh asosiasi kedokteran melakukan pengkhianatan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan
Foto: Reuters/Umit Bektas
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tidak akan mengakui asosiasi kedokteran Turki. Ini menyusul tuduhan pengkhianatan yang dilayangkan terhadap asosiasi tersebut oleh pemerintah Turki.

"Institusi ini tidak ada hubungan sama sekali dengan Turki dan tidak ada hal tentang apa pun dari mereka yang pantas diakui negara," kata Erdogan, Jumat (9/2).

Asosiasi Kedokteran Turki (TTB) mewakili 80 persen dokter yang beroperasi di negara tersebut. Organisasi tersebut sebelumnya diakui negara dan mendapat perlindungan hukum untuk layanan terhadap kepentingan publik.

Erdogan mengatakan, pemerintah akan segera mengeluarkan hukum untuk memastikan asosiasi itu tidak akan bisa menyandang nama Turki sama sekali. Meski demikian, belum ada informasi lebih lanjut dari regulasi yang akan dikeluarkan otoritas Turki itu.

Kendati, hukum itu nantinya akan memaksa anggota-anggota TTB tidak memiliki kewenangan untuk membuka praktek kedokteran pribadi. Hukum tersebut juga bakal membuat mereka tidak lagi diwajibkan untuk melakukan praktik berdasarkan hukum.

Ancaman yang dilontarkan Erdogan merupakan respons dari kritik yang dilontarkan TTB terhadap operasi militer di kawasan utara Suriah yakni di Afrin dan Manbij. Organisasi tersebut menecam kebijakan pemerintah dan mendesak segera diadakannya perdamian di kawasan.

"Komentar yang dibuat untuk mendiskreditkan TTB dipenuhi dengan kesedihan dan kekaguman oleh orang-orang yang teliti dan beradab. Kami mempertahankan pendirian kami untuk mendukung kehidupan dan kedamaian, seperti yang kami lakukan di masa lalu," kata TTB dalam sebuah pernyataan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement