Jumat 23 Feb 2018 02:39 WIB

Trump: Senjata Hanya untuk Guru yang Mahir

Diperkirakan ada 20 persen guru di AS yang bisa dipersenjatai.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Bunga, balon-balon dan boneka di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida menjadi simbol untuk mengingat korban penembakan di sekolah tersebut, Ahad (18/2).
Foto: John McCall/South Florida Sun-Sentinel via AP
Bunga, balon-balon dan boneka di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida menjadi simbol untuk mengingat korban penembakan di sekolah tersebut, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan hanya akan membekali senjata secara tersembunyi kepada para guru yang dinilai mahir dan memiliki pengalaman militer atau hanya guru yang terbaik. Dia memperkirakan ada sekitar 20 persen guru di AS yang bisa menggunakan senjata.

Menurut dia, pemberian senjata kepada para guru bisa mengantisipasi serangan-serangan atau insiden buruk lainnya yang terjadi di sekolah. Dengan dibekalinya senjata tersebut, dia menilai, tingkat keamanan di sekolah akan jauh lebih meningkat.

"Jika tiba-tiba ada orang gila datang ke sekolah dengan niat buruk, guru yang sangat terlatih juga akan akan bisa mengamankan sekolah," kata Trump seperti dikutip dari akun resmi Twitter Donal Trump, Jumat (23/2.

Selain itu, Trump menilai, pembekalan senjata juga bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena menurut dia, sebelum pada akhirnya aparat kepolisian datang, sosok guru dan penjaga sekolah menjadi satu tameng yang harus melindungi anak-anak.

"Guru yang sangat terlatih, mahir, guru atau pelatih itu akan segera bisa menyelesaikan masalah, serangan dan insiden lain bahkan sebelum polisi tiba," kata Trump.

Sebelumnya, Trump mengatakan, guru yang dilengkap dengan senjata dapat mencegah jatuhnya korban dan penembakan sekolah, seperti yang terjadi pada pekan lalu di Florida. Saat itu ada 17 orang yang menjadi korban.

Dia juga mendukung seruan untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang pembeli senjata api. "Kami akan melakukan pemeriksaan latar belakang dengan ketat, menitikberarkan pada kesehatan jiwanya," kata Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement