Selasa 20 Dec 2011 10:03 WIB

Korban Tewas Badai Filipina Tembus 1.000 Orang

Topan Nesat yang menghasilkan badai, gelombang pasang dan   mengakibatkan banjir Navotas, Manila bagian Utara, Filipina, Rabu, 28 September 20011. (AP)
Topan Nesat yang menghasilkan badai, gelombang pasang dan mengakibatkan banjir Navotas, Manila bagian Utara, Filipina, Rabu, 28 September 20011. (AP)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA-- Jumlah korban jiwa dan hilang akibat badai yang menerjang Filipina selatan telah melebihi 1.000 jiwa, kata satu badan pemerintah Selasa. Kini berbagai kota besar mempersiapkan pemakaman massal buat korban.

Dewan pemantauan bencana pemerintah menyatakan di dalam perubahan terbaru datanya bahwa badai tropis Washi telah menewaskan 957 orang dan membuat 49 orang lagi hilang setelah badai itu menerjang Pulau Mindanao di Filipina selatan dan daerah sekitarnya pada akhir pekan lalu.

Sehari sebelumnya, Dewan Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional telah mendaftar 662 orang tewas dan 82 orang hilang, sementara Palang Merah Filipina menyebutkan jumlah korban jiwa 713 dan hilang 563.

Kota besar pelabuhan di Filipina selatan, Cagayan de Oro dan Iligan adalah yang paling parah diterjang badai Washi, 579 dan 279 orang tewas di masing-masing kota tersebut, kata dewan penanganan bencana di dalam satu pernyataan.

Kepala dewan penanganan bencana Benito Ramos mengatakan jumlah korban jiwa bertambah saat beberapa mayat yang dihanyutkan air ke laut ditemukan mengambang. "Semua mayat itu berada di bawah air selama tiga hari pertama tapi sekarang, dalam kondisi membusuk, semuanya naik dan mengambang ke permukaan," kata Ramos.

Badai Washi membawa hujan lebat yang membuat air sungai meluap, banjir bandang dan tanah longsor yang melanda daerah kumuh di pantai pada malam hari, sehingga membuat warga terkejut. Sangat banyaknya korban jiwa membuat  tempat pemakaman kewalahan di wilayah itu. Akibatnya ialah banyak mayat tergeletak di mana-mana.

Pemerintah Cagayan de Oro dan Iligan sedang mempersiapkan pemakaman massal bagi mayat tak dikenal guna menghindari masalah kesehatan dan bau yang menyengat. Presiden Filipina Benigno Aguino dijadwalkan mengunjungi kedua kota besar tersebut pada Selasa guna menilai kerusakan dan memerksa upaya pertolongan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement