Senin 27 Feb 2012 23:47 WIB

Menlu Iran Hadiri Pertemuan Dewan HAM PBB

Ali Akbar Salehi
Ali Akbar Salehi

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi meninggalkan Teheran menuju ibukota Swiss, Jenewa untuk menghadiri pertemuan Dewan HAM PBB (UNHRC), Press TV melaporkan.

Bersama sebuah delegasi tingkat tinggi, Salehi meninggalkan ibukota Iran pada hari Ahad (26/2) untuk mengambil bagian dalam pertemuan ke-19 Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Dewan HAM PBB adalah sebuah badan antar-pemerintah, yang didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2006 dengan tujuan utama menangani kasus pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam pertemuan tersebut, Salehi akan menguraikan kebijakan Republik Islam terkait isu-isu HAM. Dia juga dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Konferensi Perlucutan Senjata PBB, yang akan diselenggarakan di Jenewa.

Salehi juga berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan beberapa menteri luar negeri dan pejabat lainnya selama menghadiri konferensi.

Konferensi Perlucutan Senjata PBB merupakan satu-satunya forum dunia untuk negosiasi multinasional bagi perlucutan senjata. Pertemuan ini telah digelar di Jenewa sejak 1979.

Forum ini terdiri dari 65 negara anggota, termasuk pemilik utama dan produsen senjata atom, Amerika Serikat, yang juga satu-satunya negara yang telah menggunakan senjata pemusnah massal dalam melawan Jepang pada 1945, menewaskan lebih dari 150.000 warga sipil.

Perlucutan senjata, penghentian perlombaan senjata nuklir, dan pencegahan perang nuklir, termasuk bagian dari agenda konferensi. Selain itu, forum dunia tersebut juga akan membahas masalah transparansi dalam pemeliharaan dan produksi senjata.

Iran telah mempertahankan posisinya pada isu perlucutan senjata global, dan sering menyerukan penghapusan total semua senjata nuklir.

Pada November 2011, Majelis Umum PBB mensahkan sebuah resolusi yang disponsori oleh Iran mengenai perlucutan senjata nuklir. Resolusi itu menegaskan urgensi untuk mewujudkan Timur Tengah sebagai zona bebas nuklir dan tuntutan kepada rezim Israel untuk menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Iran dan banyak negara lain di Timur Tengah juga mengangkat keprihatinan besar tentang kepemilikan ratusan hulu ledak nuklir oleh Israel.

Tel Aviv secara tegas menolak semua inspeksi ke fasilitas nuklirnya oleh inspektur PBB. Namun demikian, Konferensi Perlucutan Senjata PBB tidak pernah bertindak serius untuk menangani kepemilikan Israel atas senjata atom.

sumber : IRIB
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement