Jumat 02 Mar 2012 13:51 WIB

Aktivis LSM AS di Mesir Dibebaskan dengan Jaminan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Sam LaHood putra menteri transportasi AS Ray LaHood yang ikut ditahan di Mesir
Foto: detroitnews
Sam LaHood putra menteri transportasi AS Ray LaHood yang ikut ditahan di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebanyak 15 aktivis LSM asing yang ditahan pemerintah Mesir akhirnya diperkenankan meninggalkan negara itu. Mereka boleh meninggalkan Mesir setelah otoritas setempat mencabut larangan bepergian, Kamis (1/3).

Seorang pejabat bandara mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para aktivis telah pergi dengan dijemput pesawat AS. Mereka yang meninggalkan Mesir termasuk delapan warga AS, tiga warga Serbia, dua warga Jerman, satu warga Norwegia dan satu orang Palestina.

Mereka tiba di Siprus dimana mereka bertemu dengan staf kedutaan AS. Rombongan tersebut kemudian meninggalkan bandara Larnaca dengan menggunakan minibus. Belum diketahui kemana tujuan mereka.

Menurut Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, sebagaimana dikutip dari CNN, para aktivis bebas setelah LSMnya memberikan uang jaminan sebesar dua juta pound Mesir atau sekitar 330 ribu dolar AS untuk masing-masing aktivis.

"Kami sangat senang pengadilan Mesir telah mencabut larangan perjalanan bagi warga kami," kata Nuland, Jumat (2/3).

Nuland menambahkan, dengan kepulangan warganya itu bukan berarti menyelesaikan permasalahan hukum yang lebih luas mengenai LSM. Nuland juga mengatakan para aktivis tersebut sedang dalam perjalanan pulang. Menurut Nuland, AS akan terus bekerja dengan pemerintah Mesir mengenai masalah ini.

Menteri Transportasi Amerika Serikat Ray LaHood menyatakan dirinya senang dan lega Mesir mencabut larangan perjalanan itu. Putranya, Sam LaHood, adalah salah satu aktivis yang ditahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement