Selasa 06 Mar 2012 09:06 WIB

PBB Khawatirkan Kondisi Tersangka Wikileaks

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Didi Purwadi
Bradley Manning (kanan)
Foto: Guardiana
Bradley Manning (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perwakilan Khusus PBB, Juan Ernesto Mendez, mensinyalir dugaan Amerika Serikat melakukan penyiksaan terhadap Bradley Manning yang telah membocorkan rahasia AS ke Wikileaks. Mendez menduga Manning mendapat perlakuan kejam.

"Saya percaya Bradley Manning menjadi sasaran perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan,'' kata Juan Ernesto Mendez, Senin (5/3), dikutip Press TV. ''Dia dimasukkan dalam penjara Quantico selama delapan bulan. Dia berada dalam isolasi yang berlebihan dan berkepanjangan."

Mendez mengatakan dugaan penganiayaan berakhir ketika Manning dipindahkan ke penjara lain di Kansas. Tapi, kata Mendez, tidak ada penjelasan rinci tentang kondisi Manning selama delapan bulan mendekam di penjara Quantico. Mendez mengaku tidak sepenuhnya yakin dengan penjelasan yang diterimanya.

Manning didakwa dengan 22 tuduhan sehubungan dengan merilis ratusan ribu dokumen rahasia kepada WikiLeaks. Dokumen-dokumen tersebut mengekspos kebohongan, korupsi dan kejahatan pemerintah AS. Manning menolak memasukkan pembelaan pada dakwaannya. Padahal, tim pembelanya menunjukkan bahwa apa yang diterbitkan oleh WikiLeaks itu sangat tepat dan tidak benar-benar rahasia.

Pendukung WikiLeaks juga melihat Manning sebagai tahanan politik. Manning telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian oleh anggota parlemen Islandia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement