Jumat 16 Mar 2012 10:21 WIB

AS Ngotot Rahasiakan Pelaku Pembantai Warga Afghanistan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Warga Afghanistan protes penembakan warga sipil oleh tentara AS
Foto: csmonitor
Warga Afghanistan protes penembakan warga sipil oleh tentara AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Hampir sepekan tragedi keji pembantaian 16 warga Afganistan, pemerintah Amerika Serikat (AS) enggan memberikan identitas tentara AS tersebut. Juru bicara pasukan AS dan NATO, Kolonel Gary Kolb, mengatakan militer AS tidak akan memberikan identitas pelaku sampai ia secara resmi dijatuhi sanksi oleh pengadilan.

Diduga militer AS masih berusaha merahasikan identitas pelaku karena alasan keamanan. "Saat ini pelaku telah ditahan praperadilan di pusat tahanan militer AS di Kuwait, setelah diterbangkan keluar dari Afganistan, pada Rabu sore," ungkap Kolb yang dilansir dari Washington Post, Jumat (16/3).

Pemerintah AS menganggap aksi keji pelaku atas inisiatif sendiri dan itu diluar kewenangan tugas militer AS. AS kemudian berkilah bahwa pelaku dianggap memiliki gangguan jiwa parah, setelah sebelumnya bertugas militer di Irak.

Pengacara pelaku, John Henry Browne, mengatakan kliennya memiliki dua kali cedera serius di kepalanya selama bertugas militer di Irak. "Pelaku memiliki gegar otak dan cedera kaki serius." Pelaku akan di tahan di Kuwait selama 48 jam untuk penyelidikan dan di-BAP.

Awal tragedi pembantaian ini terjadi pada Ahad (11/3) subuh, seorang sersan tentara Angkatan Darat dilaporkan menembak 16 warga desa Afghanistan yang sedang tertidur lelap. Korban yang kebanyakan perempuan dan anak tewas seketika. Sontak aksi brutal itu membuat marah warga Afganistan dan kembali memperburuk hubungan AS-Afganistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement