Ahad 27 May 2012 17:27 WIB

Masyarakat Internasional Kecam Pembantaian di Suriah

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
 Gerilyawan penentang rezim pemerintah Suriah berjalan melewati kawasan pertokoan yang hancur di kota Homs, Suriah.
Foto: AP
Gerilyawan penentang rezim pemerintah Suriah berjalan melewati kawasan pertokoan yang hancur di kota Homs, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Masyarakat internasional mengutuk pembantaian di Suriah. Para menteri Liga Arab mengadakan pertemuan darurat guna membahas pembantaian di Suriah. "Kuwait akan menghubungi anggota Liga Arab untuk meyelenggarakan pertemuan darurat mempelajari situasi dan mengambil tindakan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah," kata kementerian luar negeri Kuwait dikutip dari kantor berita, KUNA.

Kuwait juga melakukan kontak di tingkat regional dan internasional untuk mmendesak masyarakat internasional beraksi di Suriah. Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheih Abdullah bin Zayed al-Nahayan meminta enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yakni Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk melakukan aksi terhadap Suriah.

PBB juga menyeru masyarakat internasional untuk beraksi terhadap Suriah setelah laporan pembantaian mengerikan oleh pasukan keamanan yang menewaskan 92 orang, lebih dari sepertiga mereka adalah anak-anak. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dan Utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan mengutuk kejahatan melanggar HAM itu.

Suriah dianggap melanggar komitmen untuk tidak menggunakan senjata berat atau kekerasan. "Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ban dan Annan.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Anak-Anak (UNICEF) juga mengecam pembunuhan terhadap 32 anak berusia di bawah 10 tahun di Suriah. "Kejahatan mengerikan ini terhadap anak semacam itu yang bukan menjadi bagian dari pertempuran ini menunjukkan kondisi baru yang mendesak untuk menemukan penyelesaian konflik Suriah," kata Sarah Crowe, juru bicara UNICEF.

Menteri Luar negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, menyebut kematian tersebut sebagai kekejaman dan menyatakan akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk menekan Presiden Bashar al-Assad. Clinton akan berbicara dengan Ban pada Ahad (27/5) untuk menegaskan dukungan Eropa. Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memungkinkan transisi demokrasi di Suriah.

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement