Sabtu 16 Jun 2012 08:19 WIB

Cerita Kelam Militer Australia: Dugaan Pelecehan Seksual Sejak 1950

Anak laki-laki/ilustrasi
Foto: art.com
Anak laki-laki/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah berlangsung sejak lebih dari setengah abad, angkatan bersenjata Australia ternyata menyimpan cerita kelam tentang dugaan kekerasan dan pelecehan seksual. Laporan yang diperoleh oleh ABC didapat setelah skandal skype yang menyangkut Departemen Pertahanan Australia dibanjiri keluhan.

Ratusan cerita dituangkan ke dalam rangkuman, yang disusun oleh firma hukum DLA Piper, mulai dari tindakan brutal hingga cerita-cerita kekerasan seksual yang terhadap anak-anak berusia 13 tahun.

Ketika laporan ini dirilis pada Maret tahun ini, langsung mendapatkan sensor ketat. Yang dipublikasikasikan hanyalah ringkasan sebanyak 10 halaman. Tetapi program televisi ABC, 7:30 telah mendapatkan isi rangkuman secara lengkap.  

Jika dalam rangkuman yang telah diedit hanya melaporkan kekerasan tehadap anak berusia 13 tahun yang terjadi di tahun 1951, tapi isi laporan sebenarnya mencatat lebih jauh adanya kekerasan terhadap anak-anak secara luas.

"Anak laki-laki banyak menjadi sasaran kekerasan seksual dan fisik, pelecehan lainnya adalah ketika mereka bergabung pasukan pertahanan dari tahun 1950 sampai tahun 1970-an - dan mungkin ke 1980-an," kata laporan itu.

Angkatan Laut merekrut anak-anak berusia 13 tahun, dari tahun 1960-an hingga 1980-an. Kemudian tiga angkatan bersenjata --laut, darat, dan udara-- merekrut anak-anak berusia 15 tahun. 

Laporan tersebut juga menyebutkan "Pemerintah Australia dan departemen pertahanan telah gagal memberikan perlindungan dan mempertimbangkan kebutuhan khusus dari anak laki-laki berusia 13 tahun,14, 15, dan 16 tahun, mereka gagal melindungi dari anak laki-laki lain dan dari orang dewasa di angkatan bersenjata."

"John" adalah salah satu dari 847 orang yang mengajukan keluhan. "Pada tahun 1988 saya berada di angkatan udara dan berbasis di Victoria. Saya telah diperkosa oleh seorang kopral 50-tahun," kata John.

"Ia juga pernah diperkosa dan mengalami pelecehan seksual di angkatan udara. Ada penyelidikan, saya adalah 'whistleblower' mengenai insiden ini," tambahnya.

Seperti banyak anak laki-laki lain, pria muda dan wanita yang dianiaya, John telah tersiksa seumur hidup atas pelecehan itu. "Dalam 25 tahun terakhir saya mendapatkan perawatan, termasuk konsultasi kejiwaan," katanya. "Saya sudah sulit untuk percaya orang, belum pernah menikah dan benar-benar tidak punya kerja selama 25 tahun."

sumber : radioaustralia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement