Jumat 15 Feb 2013 16:03 WIB

Ini Penyebab Mata-Mata Mossad Bunuh Diri

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Mossad
Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pengacara tahanan Israel, Avidor Feldman mengatakan bahwa kliennya, Ben Zygier dalam  tekanan emosional saat di penjara. Tekanan itu dinilai bisa mendorongnya untuk bunuh diri.

Ben Zygier merupakan tahanan Israel yang sebelumnya dikenal dengan Tahanan X. Dia merupakan warga negara Australia-Israel dan bekerja sebagai agen mata-mata Mossad. Sebelum kematiannya, Feldmen mengatakan Zygier tengah bernegosiasi untuk pembelaan.

"Interogatornya mengatakan padanya, dia bisa dipenjara dalam waktu lama, dikucilkan dari keluarga dan komunitas Yahudi. Saya kira itu yang membuatnya mengakhiri hidup, " ungkap Feldmen seperti dikutip the Guardian, Jumat (15/2).

Zyger yang berusia 34 tahun ketika meninggal, memiliki tiga nama berbeda. Dia dilaporkan mengunjungi sejumlah negara musuh Israel, termasuk Iran.

Pada Rabu (13/2), Israel mengakui telah menahan warga negara Australia-Israel tersebut dengan nama palsu untuk alasan keamanan. Mereka juga mengakui tahanan tersebut tewas di penjara pada 2010.

Kematian tahanan itu terungkap setelah kantor berita ABC Australia melorkan Ben Zygier bermigrasi dari Australia ke Israel pada 2000. Dia bekerja untuk Mossad. Laporan tersebut memaksa pemerintah Australia untuk mengakui mereka mengetahui kasus tersebut tapi dirahasiakan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement