Selasa 31 Dec 2013 09:23 WIB

Bom Bunuh Diri Pengaruhi Keamanan Olimpiade

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fernan Rahadi
Petugas keamanan memberi garis batas lokasi insiden bom bunuh diri di Stasiun Volgograd, Rusia.
Foto: AP PHOTO
Petugas keamanan memberi garis batas lokasi insiden bom bunuh diri di Stasiun Volgograd, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, VOLGOGRAD -- Setelah dua bom bunuh diri meneror Volgograd, Rusia, keamanan olimpiade di Sochi pun dipertanyakan. Namun, Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach yakin perhelatan tersebut akan berlangsung dengan aman.

Bach menyatakan duka citanya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas penyerangan yang terjadi di Volgograd dalam sehari. "Kami akan melakukan apa saja untuk memastikan keamanan para atlet dalam olimpiade yang akan dimulai pada 7 Februari," katanya.

Namun, seperti dikutip dari BBC, meskipun keamanan di Sochi diperketat, Rusia sendiri takut akan adanya serangan lanjutan di Volgograd yang hanya berjarak 700 kilometer di timur laut Sochi.

Sementara itu, juru bicara Komite Investigasi, Vladimir Markir, mengatakan kedua ledakan itu sangatlah mirip. "Hal ini memperjelas bahwa kedua serangan itu terkait. Sangat mungkin mereka telah mempersiapkannya di tempat yang sama," katanya.

Para penyidik mengatakan serangan terjadi di stasiun kereta api dan sebuah bus yang menewaskan setidaknya 31 orang. Serangan tersebut, tambahnya, masih saling terhubung.

Para pelaku melakukan serangan sebulan sebelum olimpiade digelar. Sedangkan Volgograd dinilai telah menjadi target serangan pada Oktober lalu ketika seorang wanita meledakkan dirinya dalam sebuah bus dan menewaskan enam orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement