Kamis 23 Jan 2014 23:10 WIB

Miris, Perempuan India Diperkosa Ramai-Ramai Atas Perintah Kepala Desa

Demonstrasi menentang kejahatan pemerkosaan di India. Angka pemerkosaan di negara itu melonjak 900 persen dalam empat dekade.
Foto: AP
Demonstrasi menentang kejahatan pemerkosaan di India. Angka pemerkosaan di negara itu melonjak 900 persen dalam empat dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKATA -- Seorang perempuan berusia 20 tahun di India timur diperkosa 13 lelaki atas perintah pengadilan desa, sebagai hukuman karena berhubungan dengan lelaki dari kaum berbeda, kata polisi pada Kamis (23/1).

Perempuan itu, yang saat ini dirawat di rumah sakit, kepada polisi mengatakan diserang oleh para lelaki itu pada 20 Januari malam di kabupaten Birbhum, Bengal Barat. Polisi mengatakan teman lelaki korban diikat di lapangan desa, sementara penyerangan terhadap korban berlangsung di sebuah rumah berdinding tanah.

"Kami menahan ke-13 lelaki itu, termasuk kepala desa yang memerintahkan pemerkosaan. Tuduhan atas mereka tengah dibuat di pengadilan sehingga mereka harus ditahan," kata superintendan polisi Birbhum, C Sudhakar. India pada Maret 2013 memperberat hukum atas kejahatan seksual menyusul tewasnya seorang fisioterapis akibat diperkosa beramai-ramai dalam sebuah bus yang tengah berjalan di Delhi pada Desember 2012.

Kasus ini memicu protes di seluruh negeri, yang menuntut keamanan lebih baik serta munculnya debat nasional mengenai ketimpangan  jender di India. Isu tersebut kembali hangat diperbincangkan di media lokal pekan lalu setelah seorang turis Denmark berusia 51 tahun diperkosa oleh setidaknya lima orang lelaki di Delhi saat ia bertanya arah jalan.

Keluarga korban pemerkosaan di Bengal Barat mengatakan kepada media bahwa korban diserang karena pengadilan desa percaya ia telah melanggar peraturan suku dengan mencintai seorang lelaki dari komunitas lain.

Pasangan itu diperintahkan membayar 25 ribu rupee, kata ibu korban, dan menambahkan bahwa kepala desa kemudian memerintahkan untuk memperkosa anaknya. Kelompok hak asasi manusia mengatakan peraturan dogmatis yang dibuat oleh pengadilan tak resmi bukan hal aneh di kawasan terpencil.

Dewan Desa Ilegal

Di kawasan utara India, dewan desa ilegal yang dikenal dengan nama "Khap Panchayats" bertindak sebagai pengadilan de-facto untuk menyelesaikan perselisihan apa pun, mulai dari masalah lahan dan ternak hingga perkawinan dan pembunuhan.

Ddewan semacam itu mendapat pengawasan ketat karena hukuman yang dijatuhkan semakin regresif - mulai dari melarang perempuan mengenakan pakaian ala Barat dan menggunakan telepon seluler untuk mendukung pernikahan dini serta menjatuhkan sanksi hukum gantung tanpa pengadilan terhadap pasangan muda yang disebut sebagai "pembunuhan terhormat".

Penyerangan tersebut terjadi setelah serentetan kasus pemerkosaan di Bengal Barat yang membuat Menteri Besar Mamta Banerjee dikritik habis-habisan karena tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Bengal Barat mencatat angka kejahatan jender tertinggi di India pada 2012 mencapai 30.942 kasus - 12,7 persen dari total kejahatan terhadap perempuan di India. Kejahatan ini termasuk pemerkosaan, penculikan, serta pelecehan seksual dan penganiayaan.

Awal bulan ini, ibukota Bengal Barat, Kolkata menyaksikan aksi unjuk rasa menentang polisi yang dituduh gagal menangani kasus pemerkosaan beramai-ramai seorang gadis 16 tahun, yang kemudian dibunuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement