Sabtu 25 Jan 2014 03:55 WIB

Serangan di Nigeria, 18 Orang Tewas

bom mobil meledak di depan stasiun televisi negara di Kota Maiduguri di timur Nigeria dan menewaskan 17 orang
Foto: AFP
bom mobil meledak di depan stasiun televisi negara di Kota Maiduguri di timur Nigeria dan menewaskan 17 orang

REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Satu kelompok di Nigeria membunuh 18 orang dan membakar puluhan rumah dalam serangan di dua desa di wilayah terpencil timurlaut, Borno, kata sejumlah saksi, Jumat (24/1).

Serangan-serangan itu terjadi di tengah berlangsungnya ofensif militer terhadap kelompok militan Boko Haram.

"Tiba-tiba saya mendengar tembakan senapan di segala arah dan jeritan minta tolong dari wanita dan anak-anak," kata Wovi Pogu, yang dirawat karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan di desanya, Njaba, yang menewaskan 10 orang pada Selasa. Lima orang lain cedera dalam insiden itu.

"Ketika saya memasuki rumah saya, kaki saya tertembak dan saya jatuh, namun saya menyeret diri saya ke sebuah gubuk terdekat dimana saya bersembunyi sampai tembakan mereda," katanya, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (25/1).

Kelompok Boko Haram juga menembak mati delapan orang di desa Kaya sebelum menghancurkan tempat itu pada Rabu, kata beberapa saksi. Kelompok itu juga membakar dua desa lain pada hari yang sama, kata para saksi, namun tidak ada orang yang terluka.

Kolonel Muhammadu Dole, juru bicara pasukan Nigeria di wilayah timurlaut, menyatakan, ia tidak memiliki penjelasan terinci mengenai insiden-insiden itu.

Nigeria memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian Adamawa, Borno dan Yobe pada 14 Mei 2013, setelah gelombang serangan oleh kelompok militan tersebut. Presiden Goodluck Jonathan mengirim ribuan prajurit yang didukung kekuatan udara ke Nigeria timurlaut untuk mengatasi kekerasan militan yang telah berlangsung empat setengah tahun.

Pemerintah pada November memperpanjang keadaan darurat di kawasan itu. Dengan demikian, militer mendapatkan waktu tambahan selama enam bulan lagi untuk menumpas kelompok tersebut. Keberhasilan ofensif militer yang dilakukan selama keadaan darurat masih tidak jelas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement