Jumat 21 Feb 2014 09:35 WIB

Gara-Gara Berita, Presiden Venezuela Ancam Usir CNN

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Citra Listya Rini
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro
Foto: whatsnextvenezuela.com
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengancam mengusir jaringan televisi CNN jika tidak meralat pemberitaannya mengenai demonstrasi di Venezuela. Sedikitnya lima orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah. 

Jaringan televisi lokal hampir tidak memberitakan mengenai unjuk rasa yang dimulai bulan lalu. Akhirnya banyak pemirsa yang beralih ke CNN Espanol. Jaringan televisi ini tersedia bagi pelanggan televisi kabel. Stasiun televisi ini menjadi satu-satunya yang menayangkan siaran langsung konferensi pers oposisi. 

"Saya telah meminta kementerian informasi memberitahu CNN bahwa kami telah memulai proses administrasi untuk mengeluarkan mereka dari Venezuela. Cukup! Saya tidak mau terima propaganda perang melawan Venezuela," ujar Maduro dengan marah di televisi pemerintah seperti dilansir Reuters, Jumat (21/2). 

Juru bicara CNN Bridget Leininger dalam surat elektroniknya mengatakan, mereka belum mengeluarkan tanggapan resmi atas komentar Maduro. Satu-satunya cara bagi Warga Venezuela untuk melihat pemimpin oposisi berbicara adalah melalui streaming.

Sebelumnya, Maduro juga menuai kritik dari kelompok kebebasan pers, termasuk Reporters Without Borders karena menarik jaringan televisi Kolombia NTN24. Penarikan dilakukan setelah NTN24 menayangkan kekerasan secara langsung. 

Kini, warga mengandalkan Twitter dan jejaring sosial lainnya untuk mengetahui perkembangan terbaru bentrokan antara pasukan pemerintah dan pengunjuk rasa. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement