Jumat 04 Apr 2014 04:21 WIB

Washington Protes Calon Dubes Iran untuk AS

Rep: Alicia Saqina/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Iran
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/4) berkeberatan atas diadakannya seleksi peserta calon duta besar (dubes) Iran untuk negeri Paman Sam itu. AS rupanya memprotes salah satu peserta dari Iran, karena pernah terlibat dalam peristiwa penyanderaan yang terjadi di Kedutaan Besar (kedubes) AS di Iran, pada 1979.

 

Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf menyampaikan keprihatinan bagi pemerintahan Teheran itu. Dikutip dari AP, Kamis (3/4), melalui Harf, AS mengungkapkan rasa prihatin atas nama salah satu nominasi potensial, Hamid Aboutalebi itu.

 

Tak hanya Deplunya yang menyinggung soal keprihatinan, bahkan sang presiden, Barack Obama pun menguraikan pernyataan singkat, bahwa Washington akan menolak visa salah satu calon peserta dubes Iran itu untuk masuk ke AS. Protes terhadap calon dubes Iran itu pun diperkuat dengan pernyataan para pembuat kebijakan di Washington, yang turut menginginkan agar Aboutalebi dilarang bekerja dan tinggal di AS.

 

"Saat ini kami tengah melihat secara dekat terkait kasus ini dan kami pun juga telah menyuarakan keprihatinan serius kami kepada pemerintah Iran," ujar Harf kepada wartawan. Ia menjelaskan, sebagai tuan rumah PBB, AS akan bertanggung jawab serius atas hal ini.

 

Namun Harf mengungkapkan, pihaknya tentu tidak akan menyamaratakan hal ini dalam setiap pemilihan dubesnya di seluruh negara. Menurutnya, AS sangat berkewajiban untuk mengetahui kelayakan pihak-pihak yang duduk di setiap kantor perwakilannya.

 

Serangan ketidaksukaan juga datang dari senator Ted Cruz. Pada Selasa (1/4), Cruz bahkan bersumpah untuk melarang Aboutalebi memasuki AS. Cruz pun mengungkapkan, merupakan hal yang keterlaluan apabila Aboutalebi yang seorang pelaku serangan kedubes AS, menjadi dubes Iran untuk negeri adi kuasa itu.

 

Atas pendapat yang dikemukakan sejumlah perwakilan AS itu, juru bicara Misi Iran untuk PBB, Hamid Babaei memberikan tanggapannya. Ia menyatakan, adalah hal yang biasa di pemerintahan Iran untuk mengumumkan siapa-siapa saja yang ditunjuk menjadi duta besar bagi negara lain. ''Ini sudah menjadi kegiatan yang biasa di Kementerian Luar Negeri Iran, setelah semua formalitas selesai, untuk secara resmi mengumumkan dan menunjuk duta besar di seluruh negara,'' kata dia.

 

Sebelumnya, Aboutalebi merupakan anggota dari sebuah kelompok Muslim yang menyerbu Kedubes AS di Teheran pada tahun 1979. Dalam peristiwa itu, turut terjadi insiden penyenderaan puluhan korban. Dilaporkan, Aboutalebi menjadi salah satu pelaku sandera.

 

Dalam peristiwa tersebut, tercatat ada 52 sandera yang ditawan. Penyanderaan terjadi selama 444 hari. Dia pun dikabarkan, telah menegaskan keterlibatannya dalam kelompok mahasiswa Muslim yang mengikuti pergerakan Garis Imam.

 

Tak hanya penolakan visa bekerja dan tinggal yang ditujukan bagi sang nominasi dubes Iran itu. Dalam sebuah surat kepada Menlu AS, John Kerry, Schumer mengatakan, pergerakan yang diikuti Aboutalebi bersama-sama dengan kelompok mahasiswanya itu justru harus turut membuat calon dubes asal Iran itu tak kebal dalam hal diplomatik di AS. "Orang tersebut tak memiliki tempat dalam proses diplomasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement