Rabu 09 Apr 2014 03:21 WIB

Oposisi akan Berbicara Dengan Pemerintah Venezuela

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anti-government protesters run from tear gas during a protest against Nicolas Maduro's government in Caracas March 13, 2014.
Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Anti-government protesters run from tear gas during a protest against Nicolas Maduro's government in Caracas March 13, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Pihak oposisi Venezuela menyatakan setuju untuk menghadiri pembicaraan penjajakan dengan pemerintah Presiden Nicolas Maduro, terkait upaya pengakhiran kerusuhan politik terburuk selama satu dekade yang terjadi di negara itu.

 

Pada Selasa (8/4), pihak oposisi itu pun menyepakati usulan yang ditawarkan para menteri luar negeri Uni Regional Amerika Selatan (Unasur), untuk melakukan pembicaraan langsung dengan pemerintah.

 

Dikutip dari Reuters, Selasa (8/4), para menlu Unasur sebelumnya telah berkali-kali melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah Venezuela. Pertemuan yang cukup sering itu ditujukan sebagai upaya untuk mengajak kedua belah pihak berbicara.

 

Seorang pejabat tinggi dari pihak oposisi, Ramon Guillermo Aveledo, pun angkat bicara. Ia menyampaikan informasi yang dibawa oleh para menlu Unasur. Aveledo mengatakan, bahwa pemerintah sangat terbuka terhadap tuntutan oposisi. Kata para menlu Unasur, pemerintah pun siap untuk membuka diskusi dengan para oposisi.

 

''Kami menerima usulan para menteri luar negeri untuk melakukan eksplorasi dan pertemuan untuk menyepakati sebuah kondisi tertentu. Kapan waktu dan tanggal untuk adakan dialog publik,'' kata dia kepada wartawan.

 

Sebagai syarat untuk melakukan pembicaraan, terang Aveledo, oposisi telah menuntut agar pertemuan mereka itu disiarkan secara langsung. Permintaan oposisi itu sekaligus sebagai keinginan kuat pihak antipemerintah akan pembebasan sejumlah tahanan politik, yang selama kerusuhan ditangkap dan dibubarkan pihak bersenjata.

 

Atas hal tersebut, Maduro pun pada Senin (7/4) malam mengatakan, telah siap untuk bertemu dengan para pemimpin oposisi.

 

Menlu Ekuador Ricardo Patino pun menyambut baik keputusan kedua belah pihak untuk melakukan pembicaraan. Ia berharap, pertemuan tersebut nantinya akan menghasilkan kesepakatan yang baik, yang mengantarkan pada pembicaraan bagi dua belah yang lebih 'berbobot' lagi.

 

Adapun media Venezuela banyak berpendapat, bahwa Maduro menyanggupi pertemuan dengan para pemimpin oposisi itu karena pembicaraan berlangsung di Kemenlu.

 

Sebelumnya, pertengahan Februari, Venezuela diguncang aksi demonstrasi di sebagian banyak wilayahnya. Warga dan para pengunjuk rasa berdemo terkait kian meningkatnya tingkat kejahatan di Venezuela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement