Senin 04 Aug 2014 09:43 WIB

Situasi Memburuk, WNI Dievakuasi dari Libya

Konflik antar-kelompok bersenjata marak terjadi di Libya. (ilustrasi)
Foto: Reuters
Konflik antar-kelompok bersenjata marak terjadi di Libya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi di Libya yang semakin memburuk karena konflik militer membuat pemerintah mengevakuasi warga negara indonesia (WNI) yang tinggal di Tripoli, Libya, melalui jalan darat ke Tunisia.

Sekretaris Kabinet (seskab) Dipo Alam menilai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah bertindak cepat dengan mengungsikan WNI yang tinggal di negara tersebut.

“KBRI Tripoli telah berkoordinasi dengan KBRI Tunis untuk penguruan visa memasuki imigrasi Tunis di perbatasan Ras Jedir, dan melanjutkan perjalanan ke Tunis,” kata Seskab, Senin (4/8).

Pada Jumat (1/8), KBRI Tripoli, Libya telah memberangkatkan melalui jalan darat ke Tunisia, sebanyak 51 WNI, yang terdiri atas 34 wanita dan 17 laki-laki, dimana terdapat seorang bayi dan seorang mahasiswa.

Sebelum ini, lanjut Seskab, KBRI Tripoli juga telah mengevakuasi 34 orang WNI (16 mahasiswa, 18 TKI/TKW) ke Tunisia, untuk selanjutnya diterbangkan langsung ke tanah air.

Sementara pada Ahad (3/8) kembali dilakukan evakuasi tahap ketiga bagi WNI di Tripoli dengan menggunakan jalur darat melalui Tunisia.

Berdasarkan data Kemlu, diperkirakan ada sekitar 186 orang WNI yang berada di Libya. Kemlu berupaya semaksimal mungkin mengevakuasi seluruh WNI di  negara tersebut. Namun sampai saat ini, belum ada rencana evakuasi duta besar dan stafnya dari Tripoli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement