Selasa 11 Nov 2014 00:36 WIB

Perusahaan Ini Ditentang Kelompok Anti Islam, Karena Terbitkan Sertifikat Halal

Rep: c13/ Red: Taufik Rachman
Label halal.
Foto: Republika/Prayogi/ca
Label halal.

REPUBLIKA.CO.ID,AUSTRALIA – Sebuah perusahaan susu dan yogurt The Fleurieu ditentang sejumlah komunitas anti-islam. Perusahaan ini ditentang setelah mengeluarkan sertifikat halal.

Melihat keadaan seperti ini, Menteri Perdagangan dan Investasi Australia Selatan Martin Hamilton-Smith mendesak perusahaan untuk mengambil sikap yang tepat. Hal ini terkait pertentangan masyarakat yang anti-islam terhadap pengeluaran sertifikat yang dibuat oleh perusahaan ini.

Perusahaan Susu dan Yogurt The Fleurieu mengatakan, tidak akan membayar biaya $ 1000 untuk serifikasi halal setelah menerima pertentangan dan pelecehan di media sosial. Jika perusahaan membatalkan sertifikasi halal, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar. Padahal perusahaan ini sudah memiliki kesepakatan dengan maskapai penerbangan Emirates yang bernilai sekitar $ 50.000 per tahun.

“Kami telah memutuskan kontrak dengan Emirates,” ungkap Manajer penjualan dan pemasaran perusahaan Nick Hutchinson seperti yang dilansir the guardian. Perusahaan ini lebih melihat reaksi yang terjadi di Australia Selatan dibanding kontrak dengan Emirates.

Nick Hutchinson mengatakan perusahaan telah memutuskan masalah yang disebabkan oleh reaksi anti-halal melebihi manfaat dari kontrak Emirates.

Melihat keputusan perusahaan susu dan yogurt ini, Menteri Investasi dan Perdagangan Martin Hamilton-Smith pun meberikan tanggapan. Menurutnya, seharusnya perusahaan tidak perlu mendengarkan pertentangan yang terjadi di media sosial terhadap sertifikasi halal.

"Salah satu teman kita merupakan kunci sekaligus mitra dagang yaitu Indonesia. Indonesia sendiri merupakan negara Islam terbesar di dunia," ungkap Martin. Ia juga menambahkan, Australia seharusnya bisa mengambil langkah yang tepat dari peluang yang datang ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement