Ahad 18 Jan 2015 17:17 WIB

Pria Taiwan Tewas Setelah Tiga Hari Main Game

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah anak bermain game online di sebuah warnet. (ilustrasi)
Foto: Antara/Puji Kurniasari
Sejumlah anak bermain game online di sebuah warnet. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAOSHIUNG -- Seorang pria di Taiwan tewas setelah bermain game selama tiga hari berturut-turut tanpa istirahat. Pria tersebut ditemukan tergeletak di kursinya di depan komputer di salah satu warung internet (warnet) di Taiwan.

Dilansir dari Mirror.co.uk, pria 32 tahun tersebut ditemukan staf dan pelanggan warnet berbaring tak bergerak di kursinya. Awalnya mereka mengira pria bernama Hsieh tersebut tengah tertidur.

Namun saat salah seorang staf memeriksanya, mereka tertegun menyadari Hsieh sudah tak bernafas. Staf pun segera menelepon layanan darurat ke warnet tersebut. Hsieh sempat dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan telah meninggal.

Pekerja yang menemukan korban mengatakan pada Tapei Times,Hsieh merupakan pelanggan tetap dan kerap bermain untuk beberapa hari berturut-turut. "Saat lelah ia akan tertidur terlungkup di atas meja atau merosot di kursinya. Itulah sebabnya kami tak menyadari kondisinya di awal," kata staf tersebut.

Dokter yang mempelajari mayat korban menegaskan, Hsieh meninggal karena gagal jantung sehingga menyebabkan kematian mendadak. Hal itu merupakan imbas dari bermain komputer game berkepanjangan.

Kepala Kepolisian Weng Chun-neng mengatakan pada Times bahwa suhu di Tapei sangat dingin, dan kelelahan berlebihan akibat bermain game berkontribusi terhadap kematian Hsieh. Ia menyarankan orang-orang untuk bangun dan bergerak setiap dua jam saat bermain komputer. Ia juga mengingatkan warga akan bahayanya duduk berlama-lama dalam bermain game.

Sebelumnya dua pekan lalu, seorang pria juga ditemukan tewas di sebuah warnet di New Taipei City pada saat tahun baru. Ia meninggal setelah lima hari berturut-turut bermain game.

Selain itu polisi juga mengungkapkan kurangnya kepekaan antar sesama pelanggan. Juru bicara kepolisian mengatakan, saat mereka masuk untuk mengumpulkan bukti penyelidikan para pelanggan lain tak bergeming.

"Ada pelanggan yang menyadari bahwa seseorang telah meninggal, namun mereka tak peduli dan terus bermain game. Kami heran dengan sikap acuh tak acuh mereka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement