Sabtu 07 Mar 2015 13:53 WIB

40 Ribu Penumpang Terlantar di Bandara Nepal

Tiga pesawat antre parkir  di Bandara Adisucipto,Yogyakarta...Kamis (26/2)
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Tiga pesawat antre parkir di Bandara Adisucipto,Yogyakarta...Kamis (26/2)

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Satu-satunya bandar udara internasional di Nepal, Bandar Udara Internasional Tribhuwan, masih ditutup sejak tiga hari lalu. Penutupan bandara itu setelah Pesawat TK726 Turkish Airlines tergelincir dari landasan pacu setelah pendaratan sejak Rabu (4/3) pagi.

Para pejabat di Lembaga Penerbangan Sipil Nepal (CAAN) memperpanjang pembekuan semua penerbangan internasional (dari dan ke Nepal) hingga Sabtu (7/3) pukul 10.00 waktu setempat. Pembekuan itu dilakukan setelah satu tim ahli Nepal dan India, berupaya memindahkan pesawat dari landasan pacu. Namun upaya tersebut berakhir dalam kegagalan.

"Kami telah memutuskan untuk membekukan semua penerbangan internasional sampai pukul 10.00, hanya setelah pemindahan pesawat yang mengalami kecelakaan saat mendarat dari landasan pacu. Berbagai upaya dilancarkan untuk memindahkan pesawat yang tak bergerak tersebut," kata General Manager CAAN Ratishchandra Lal Suman kepada wartawan, Jumat (6/3) sore, seperti dinukil dari Xinhua.

Sebanyak 40 ribu penumpang masih terdampar karena lebih dari 160 penerbangan dibatalkan. Padahal, petugas sudah berusaha memindahkan pesawat yang tergelincir tersebut lebih dari 72 jam.

"Para pejabat mengatakan mereka tak bisa mengangkat hidung pesawat yang tak bisa terbang dan mengganti ban sampai Jumat malam," tulis Xinhua.

Sebagian ban dan ujung hidung pesawat tersebut dilaporkan rusak saat pesawat mendarat darurat di bandara itu. "Tantangan terbesar buat kami ialah mengangkat ujung hidung pesawat dan mendorong pesawat yang mendarat di rumput kembali ke jalur penerbangan," kata Suman kepada wartawan.

Satu pesawat Hercules milik Angkatan Udara India, yang membawa ahli dan alat pengangkat pesawat, dikerahkan ke tempat kejadian untuk membantu memindahkan pesawat Turki tersebut dari lahan rumput.

Para pejabat mengatakan alat pemindahan pesawat itu sebelumnya tak pernah diperlukan di Nepal sebab negara di Himalaya tersebut tak pernah menghadapi masalah seperti itu pada masa lalu.

Pembatalan penerbangan internasional juga telah merenggut korban di sektor usaha pariwisata padahal industri tersebut adalah tulang punggung perkembangan ekonomi di negara di Wilayah Himalaya itu.

Pesawat TK726 milik Turkish Airlines keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandar Udara Internasional Tribhuwan di Nepal pada Rabu pagi. Tak ada korban di antara 227 penumpang pesawat itu, termasuk 11 anggota awak penerbangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement