Senin 06 Apr 2015 03:40 WIB

Protes, Puluhan Sopir Taksi Cina Ingin Bunuh Diri Masal

Rep: C26/ Red: Indah Wulandari
Aksi percobaan bunuh diri sopir taksi Cina
Foto: thetelegraph
Aksi percobaan bunuh diri sopir taksi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 30 sopir taksi di Cina mencoba bunuh diri masal dengan meminum cairan kimia. Mereka melakukannya sebagai bagian dari upaya protes bersama menyerukan antipemerintah.

Dikutip dari The Telegraph, Senin (6/4) sekelompok sopir taksi tersebut ditemukan tidak sadarkan diri dengan buih busa keluar dari mulut di sebuah pusat perbelanjaan di Wangfujing, Beijing, Cina. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Sopir taksi yang berjumlah lebih dari 30 orang itu ikut ambil bagian dalam upaya protes. Walhasil 10 sopir mengalami dampak kesehatan yang serius. Walaupun begitu, polisi setempat memastikan, tidak ada yang terluka parah.

Polisi mengatakan semua sopir berasal dari Provinsi Heilongjiang yang berbatasan langsung dengan Rusia. "Mereka tidak bekerja untuk perusahaan taksi, tetapi meminta untuk mendapatkan kontrak dari instansi pemerintah," jelas kepolisian.

Disebutkan media setempat, mereka melakukan perjalanan ke Beijing untuk mengajukan petisi terhadap reformasi empat tahun lalu. Kebijakan itu mempengaruhi perpanjangan kontrak di perusahaan taksi.

Seorang pengemudi memberikan keterangan bahwa mereka tiba dengan kereta api. Namun, tidak ada respon dari pemerintah setelah menyampaikan keluhannya.

Kebijakan untuk buruh dan masalah lingkungan di Cina memang terkadang memicu upaya protes dengan menyakiti atau bunuh diri.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement