Jumat 05 Jun 2015 06:27 WIB

Ayatollah Khamenei: Sunni-Syiah, Muslim Dunia Bersatulah

Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Foto: Reuters
Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyerukan semua Muslim dunia untuk bersatu. Menurutnya, jangan lagi ada perpecahan antara Syiah dan Sunni. Bersatunya Muslim, kata dia, merupakan jawaban penting untuk melawan "penindasan" dari Barat.

Dalam pidatonya menandai 26 tahun sejak kematian Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam, Kamis (4/6), Khamenei menganggap bahwa serangan dunia barat terhadap Islam begitu sistematis.

"Kita harus memperhatikan konspirasi yang ingin mmeecah Islam melalui dasar keyakinan, antara Syiah dan Sunni, atau secara etnis. Langkah pertama, bersatulah," katanya.

Dalam kesempatan itu, Khamenei memuji Khomeini yang telah lantang menciptakan istilah "Setan Besar" untuk merujuk ke Amerika Serikat. Sejak saat itu, diketahui hubungan diplomatik kedua negara telah terputus sejak tahun 1980.

Masih dalam pidatonya, Khamenei juga menolak untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, salah satu negara besar dunia yang kini tengah melakukan negosiasi kesepakatan isu nuklir dengan pihaknya..

Kewaspadaan, juga diingatkan terus Khamenei. Sang Imam mengajak semua masyarakat Muslim dunia, khususnya Iran, untuk meletakkan keraguan akan sikap negara-negara besar dunia untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement