Jumat 26 Jun 2015 13:30 WIB

Uni Eropa Sepakat Relokasi 40 Ribu Imigran

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Kapal pengangkut imigran menuju Italia
Foto: cbc
Kapal pengangkut imigran menuju Italia

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pemimpin Uni Eropa sepakat memindahkan puluhan ribu imigran di Italia dan Yunani. Hal itu diungkapkan dalam sebuah pembicaraan di Brussels, Kamis (25/6) malam.

"Para pemimpin sepakat 40 ribu orang yang membutuhkan akan direlokasi dari Yunani dan Italia ke negara-negara lain selama dua tahun ke depan," kata Ketua KTT Donald Tusk dikutip dari BBC News, Jumat (26/5).

Namun tidak akan ada kuota wajib bagi setiap negara. Berdasarkan data yang dimilki Badan Pengungsi PBB, UNHCR menunjukkan 63 ribu migran telah tiba di Yunani dan 62 ribu tiba di Italia.

Sebelumnya, Tusk meminta negara-negara Uni Eropa (UE) untuk berbagi beban menerima imigran perahu yang secara ilegal telah melintasi Mediterania. Ia menambahkan Menteri Dalam Negeri akan menyelesaikan skema relokasi tersebut pada akhir Juli.

Para pemimpin juga sepakat memukimkan kembali 20 ribu pengungsi lain dari luar Uni Eropa. Namun, Hungaria dan Bulgaria tampaknya mendapat pengecualian sebab negara tersebut tergolong negara miskin di UE.

Inggris telah memilih keluar dari skema, sementara negara-negara di Eropa Timur menolak menerima kuota migran. Penerimaan imigran hanya bersifat sukarela. Hal ini membuat marah Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.

Italia telah meminta bantuan lebih dari mitra UE untuk menangani beban imigran perahu. Bahkan, bahasan krisis migran menjadi agenda utama dalam KTT UE yang dibuka pada Kamis (25/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement