Rabu 05 Aug 2015 14:30 WIB

Tony Blair Terancam Diadili Terkait Perang Ilegal di Irak

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Foto: Reuters
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemimpin partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair semestinya diadili atas tuduhan kejahatan perang. Corbyn mengklaim laporan dari Chilcot dapat membawa konsekuensi untuk Blair, jika terbukti melanggar hukum atas perang ilegal di Irak.

Dilansir The Guardian, Rabu (5/8), Corbyn meminta mantan perdana menteri Inggris itu mengakui kesepakatan yang ia capai dengan George W Bush untuk menjalankan invasi ke Irak. Menurutnya, jika terbukti melakukan kejahatan perang, mereka harus diadili.

"Ini adalah perang ilegal. Saya yakin tentang itu. Bahkan Kofi Annan (Sekjen PBB pada saat perang) mengonfirmasi itu adalah perang ilegal dan karena itu (Tony Blair) harus menjelaskan itu. Apakah dia akan menjalani proses peradilan untuk itu? Saya tidak tahu. Mungkinkah dia akan menjalani peradilan untuk itu? Mungkin," kata Corbyn.

Corbyn berharap laporan akhir Chilcot akan memaksa Blair menjelaskan isi diskusinya dengan Presiden Bush untuk menjalankan perang. Ia mengatakan laporan Chilcot bisa keluar kapan pun, tapi ia berharap dapat segera keluar.

Dalam wawancaranya di acara BBC Newsnight, Corbyn juga menentang keterlibatan Inggris dalam serangan udara terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Padahal Perdana Menteri David Cameron berharap mendapat dukungan parlemen untuk memperpanjang keterlibatan Inggris dalam operasi udara yang menargetkan ISIS.

"Saya ingin mengisolasi ISIS. Saya tak berpikir pemboman di Suriah akan membuat ISIS kalah. Saya pikir itu akan membuat mereka lebih kuat. Saya bukan pendukung intervensi militer. Saya mendukung untuk mengisolasi ISIS dan mewujudkan koalisi wilayah melawan mereka," ujar Corbyn.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement