Jumat 20 Nov 2015 08:51 WIB
Serangan Teror Paris

Dampak Serangan Paris, Industri Penerbangan Eropa Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Air France
Foto: dokpri
Air France

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Maskapai Air France mengalami beberapa pengurangan lalu lintas setelah serangan Paris, Jumat lalu. Namun terlalu dini untuk mengatakan seberapa parah dampak akan terjadi.

"Jelas, ini contoh yang benar-benar tragis sebagai konsekuensi kejadian, (tapi) terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya. Kami harus beradaptasi," kata sumber di perusahaan maskapai.

Kepala eksekutif Franco-Dutch, induk dari Air France KLM SA, Alexandre de Juniac mengatakan pembatalan pemesanan telah melampaui pemesanan baru.

Baca Abaaoud Terlibat dengan Empat Rencana Serangan di Prancis

Saham Air France KLM dan kelompok hotel Prancis Accor jatuh pada Senin (16/11). Penurunan pemesanan kini telah pulih sekitar setengah dari kerugian mereka pada Kamis ini. Air France KLM naik hampir tiga persen dan Accor naik lebih dari satu persen.

Serangan pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 129 orang menggetarkan industri pasriwisata sebab Paris adalah salah satu kota yang paling banyak dikunjungi di dunia. Agen perjalanan mendapat banyak panggilan dari klien terkait pembatalan dan pertanyaan keamanan setelah serangan.

Beberapa maskapai lainnya mengakui terjadi penurunan lalu lintas karena mereka membiarkan penumpang membatalkan tiket. Namun maskapai-maskapai tersebut enggan berspekulasi tentang seberapa parah serangan akan merusak industri ini, yang selalu mengalami guncangan jangka pendek dari serangan atau penyakit di sebuah negara.

Air Berlin mengatakan telah melihat penurunan pemesanan terkait serangan Jumat. Juru bicara Air Norwegia Charlotte Holmbergh Jacobsson meski mengaku tidak memiliki angka pasti tapi terjadi peningkatan marjinal terhadap pembatalan ke Paris pada akhir pekan.

"Lalu lintas telah kembali normal pekan ini," katanya.

Skandinavia SAS mengaku tidak terpengaruh. Sementara Ryanair, maskapai penerbangan terbesar Eropa mengatakan pemesanan, termasuk ke Prancis tetap ada.

Di Asia, beberapa operator tur membatalkan paket perjalanan dan diperkirakan perlambatan pemesanan terjadi. Tapi di Paris, kelompok wisatawan Cina masih terlihat.

Seorang juru bicara asuransi perjalanan Allianz di AS mengatakan, pihaknya telah menerima 225 panggilan dari warga AS yang bepergian ke Prancis. Sekitar 140 di antaranya membatalkan perjalanan dan mengajukan klaim.

Baca Berburu Paus di Australia, Perusahaan Jepang Didenda 1 Juta Dolar AS

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement