Selasa 08 Dec 2015 07:05 WIB

Badan Antikorupsi Malaysia Bertemu Donor Rekening Najib

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Badan pemberantas korupsi Malaysia mewawancarai donor balik deposito 2,6 miliar ringgit (enam triliun rupiah lebih) di rekening bank Perdana Menteri Najib Razak, kata New Straits Times di lamannya pada Senin (7/12), menguhttp://cms.republika.co.id/news/createtip keterangan pejabat lembaga itu.

Laporan tersebut muncul sesudah Komisi AntiKorupsi Malaysia (MACC) menanyai Najib 2,5 jam pada Sabtu pekan lalu  dalam perkara pemicu seruan undur diri perdana menteri tersebut.

Skandal korupsi muncul di sekitar Najib pada Juli ketika Wall Street Journal melaporkan penyelidik dengan pusat perhatian pada dana negara 1Malaysia Pengembangan Berhad (1MDB) menemukan dana dikirim ke rekening pribadi Najib.

Najib yang memimpin dewan penasehat 1MDB membantah melakukan kesalahan atau mengambil uang untuk kepentingan pribadi. MACC sebelumnya menyatakan uang itu adalah sumbangan politik dari dermawan tidak dikenal asal Timur Tengah.

Direktur penyelidikan MACC Azam Baki dikutip New Straits Times mengatakan penyidik baru-baru ini bertemu dengan donor itu di Timur Tengah. Ia tidak merinci jati diri donor tersebut.

"Setelah menyelesaikan penyelidikan, kami akan menyerahkan temuan itu kepada Wakil Penuntut Umum, yang akan memutuskan tindakan berikutnya," kata Azam.

MACC belum menanggapi laporan tersebut.

Najib memberikan pernyataan kepada MACC pada pekan lalu, kata sumber, yang mengetahui pertemuan tersebut. Sumber tersebut mengatakan MACC akan merekam pernyataan terkait penyelidikan dugaan korupsi di 1MDB itu serta lembaga pembantunya, SRC Internasional.

Najib pada awalnya bertekad memberikan pernyataan kepada badan itu dan kantornya juga diperkirakan menerima pertanyaan terkait permasalahan tersebut di parlemen. Ia mengeluh penyelidikan tersebut menyebabkan beberapa tuduhan dan fitnah.

Juru bicara kantor Perdana Menteri tidak memastikan Najib diperiksa MACC pada Kamis, namun mengatakan ia bertekad memberikan pernyataan. Najib adalah Kepala Dewan Penasihat 1MDB. Dana itu juga akan diselidiki dewan penegak hukum di Swiss, Hong Kong, dan Amerika Serikat, kata media dan sumber tersebut.

Masalah tersebut memukul pasar Malaysia dengan ringgit kehilangan seperempat nilainya yang menjadikannya sebagai kurs berjalan paling buruk di Asia.

Baca juga: Perundingan Yaman Berlangsung 15 Desember di Swiss

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement