Jumat 01 Jan 2016 09:35 WIB

Rusia Sebut NATO Ancaman Negara

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Foto: Reuters
Presiden Rusia, Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (31/12) telah menandatangani pembaruan daftar doktrin militer mengenai keamanan nasional yang menyatakan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara

(NATO) sebagai ancaman terhadap negara.

Doktrin militer mengatakan, kebijakan independen dalam dan luar negeri Rusia telah memicu aksi kontra dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya. Negara-negara ini dituduh berjuang untuk mendominasi urusan global.

Strategi keamanan nasional yang diperbarui dan ditandatangani oleh Putin adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah menghadapi NATO. Pada 2014, Rusia mengumumkan mengubah doktrin militer untuk memperhitungkan krisis Ukraina dan kehadiran NATO di Eropa Timur.

Penasihat Rusia Mikhail Popov pada saat itu mengatakan, NATO semakin besar dalam beberapa tahun terakhir.

"Aliansi NATO semakin dekat dengan perbatasan Rusia dan menunjukkan sebuah ancaman eksternal untuk Rusia," ujarnya seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (1/1).

Albania dan Kroasia bergabung di NATO pada 2009. Pada 2011, aliansi mengakui empat calon anggota, yaitu Bosnia, Georgia, Makedonia, dan Montenegro. Rusia juga memperkuat militernya dengan latar belakang ancaman untuk keamanan nasional yang memiliki karakter rumit dan saling terkait.

Di doktrin militer tersebut juga dinyatakan, NATO baru-baru ini membangun potensi militer di seluruh perbatasan Rusia.

 

Baca juga:

Sejarah Hari Ini: Fidel Castro Gulingkan Diktator Batista

Uang Berlimpah, 8 Selebriti Dunia Ini Miliki Pulau Pribadi

Osaka Obachan, Tren Fashion Baru di Jepang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement