Senin 22 Feb 2016 13:03 WIB

Topan Winston di Fiji Tewaskan 20 Orang

Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUVA -- Sebanyak 20 orang telah kehilangan nyawa mereka akibat Topan Tropis Winston, demikian pengumuman pemerintah pada Senin (22/2).

Akapusi Tuifagalele, Direktur Kantor Penanganan Bencana Nasional, mengkonfirmasi jumlah korban jiwa terkini di seluruh negeri tersebut.

Sementara itu, para pejabat mengkonfirmasi kepada lembaga penyiaran milik pemerintah, tujuh nelayan dari kelompok Kepulauan Yasawas di bagian barat Fiji hilang di laut.

Semua nelayan tersebut hilang di laut pada Jumat (19/2) dan kabar mengenai mereka belum didengar sejak saat itu.

Fiji telah mengumumkan keadaan bencana alam untuk masa 30 hari. Larangan orang keluar rumah yang diberlakukan selama topan tersebut menerjang dicabut pada Senin pagi.

Di Beijing Kementerian Perdagangan Cina telah mengumumkan kementerian itu akan melaksanakan rencana untuk menyediakan bantuan kemanusiaan darurat buat Fiji.

Pada Senin, Fiji mulai melakukan pembersihan besar, setela salah satu topa paling kuat di Belahan Bumi Selatan memporak-porandakan negara pulau di Pasifik tersebut. Topan Winston meratakan dengan tanah bangunan di beberapa desa terpencar dan memutus saluran komunikasi.

Lembaga bantuan memperingatkan mengenai krisis kesehatan luas, terutama di daerah dataran rendah di negeri itu, tempat ribuan dari 900.000 warga Fiji tinggi di gubuk yang terbuat seng, setelah tanaman disapu dan pasokan air bersih terhalang.

Banyak orang masih berlindung di ratusan pusat pengungsian di seluruh negeri tersebut. Mereka telah pergi ke tempat itu sebelum Topan Tropis Winston menerjang pada Sabtu malam (20/2), dengan angin mencapai kecepatan 325 kilometer (200 mil) per jam.

"Banyak orang telah terkejut dan bingung mengenai apa yang harus mereka lakukan," kata Perdana Menteri Frank Bainimarama, setelah mengumumkan keadaan darurat 30-hari.

Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas di sepanjang pantai barat, terutama akibat terkena puing yang beterbangan dan tenggelam saat topan menerjang, kata Fiji Broadcasting Corporation, dengan mengutip keterangan pemerintah.

Setelah larangan orang keluar rumah selama 36 jam dicabut pada Senin pagi, militer Fiji melancarkan upaya untuk menjangkau daerah terpencil dengan dengan sebanyak 300 pulau itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement