REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sebanyak 25 imigran tenggelam saat mencoba menyeberang ke Yunani, Ahad (6/6). Tiga orang anak tewas saat penyeberangan tersebut.

Dilansir dari Belfastelegraph, Senin (7/3), sebanyak 15 imigran lain telah diselamatkan oleh penjaga pantai setempat. Insiden itu terjadi di Laut Didim yang merupakan wilayah perairan Yunani.

Saat ini, seluruh imigran yang menyeberang dari Turki hanya bisa berharap menyeberang ke Eropa dari Yunani. Sebab, otoritas Makedonia hanya memperbolehkan para imigran dari negara perang yang masuk ke wilayahnya.

Dengan kebijakan ini, imigran dari kota Aleppo, Suriah, dapat masuk ke Makedonia. Namun, warga imigran dari Ibu Kota Suriah, Damaskus, atau Ibu Kota Baghdad, Iraq, dilarang memasuki Makedonia.

Otoritas Turki mengungkapkan, perpindahan imigran dari Turki menuju Yunani dan pulau-pulau di sekitarnya sulit dicegah. Para imigran menggunakan perahu-perahu karet kecil untuk menyeberang.

Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, pada Ahad mengatakan, Yunani akan terbuka bagi para imigran. Meski demikian, dia tetap menegaskan relokasi imigran ke beberapa negara Uni Eropa tetap penting.

"Sementara ini Idomeni ditutup untuk pengungsi. Namun wilayah lain seperti pulau dan pantai tetap terbuka untuk pengungsi," ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika