Selasa 22 Mar 2016 18:06 WIB

Ledakan di Bandara Brussels Serangan Bom Bunuh Diri

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
 Jendela-jendela di bandara Zaventem, Brussels, Belgia pecah akibat sebuah ledakan yang terjadi pada Selasa (22/3).
Foto: REUTERS / Francois Lenoir
Jendela-jendela di bandara Zaventem, Brussels, Belgia pecah akibat sebuah ledakan yang terjadi pada Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Jaksa federal Belgia mengonfirmasi ledakan di bandara Brussels adalah bom bunuh diri, Selasa (22/3). Jumlah korban dalam peristiwa teror ini juga dilaporkan terus bertambah.

Media lokal menyebut teror tidak hanya menyasar bandara Brussels, tapi juga stasiun metro setempat.  Seperti dikutip Sky News, sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di stasiun metro Maelbeek.

Namun menurut kantor berita BBC, kedua peristiwa di bandara dan stasiun metro menelan 13 korban jiwa. Televisi Belgia, VTM mengatakan korban bandara Zaventem meningkat jadi 13 orang.

Saat ini, seluruh kereta ke stasiun Brussels dari banyak wilayah termasuk Paris telah dihentikan. Bandara juga ditutup hingga besok pagi. Perdana Menteri Belgia, Charles Michel memperingatkan publik untuk menghindari gerakan apa pun untuk sementara waktu.

Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz mengecam serangan yang menurutnya mengerikan. "Pikiran saya bersama Brussels dan penduduknya setelah serangan mengerikan ini. Tetaplah di tempat aman, ikuti instruksi dari otoritas," katanya.

Sebenarnya ada kesimpangsiuran dalam data jumlah korban. Televisi VRT tidak melaporkan ada korban di stasiun metro. Penumpang terluka dalam serangan di stasiun metro mengatakan ledakan sangat keras hingga terdengar ke stasiun setelah Maelbeek.

Baca juga, Ada Ledakan di Bandara Brussels.

 

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement