Selasa 12 Jul 2016 19:46 WIB

AS Bantu Pembangunan Pangkalan Udara Qayyara

Mosul
Foto: [ist]
Mosul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan 560 prajurit AS lagi akan dikerahkan di Irak, guna membantu memperkuat Pangkalan Udara Qayyara, yang direbut belum lama ini dan terletak sekitar 55 kilometer dari Mosul.

Qayyara, yang dulu dikenal sebagai Pangkalan Udara Saddam, adalah salah satu pangkalan udara terbesar di Wilayah Timur Tengah dan digunakan oleh bekas Angkatan Udara Irak, selama Perang Irak-Iran pada 1980-an.

Pangkalan udara tersebut penting bagi pasukan keamanan Irak, dalam pertempuran mendatang yang bertujuan membebaskan Mosul dan daerah lain.

Sebagian besar tentara baru AS akan dipusatkan untuk membangun Pangkalan Udara Qayyara, termasuk personel insinyur, logistik dan pasukan lain, untuk membantu rencana pasukan keamanan Irak untuk mengepung dan akhirnya merebut kembali Mosul.

Carter bertemu pada Senin (11/7) di Baghdad dengan para pemimpin Irak, demikian laporan NINA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Selama pertemuan itu, mereka membahas cara untuk meningkatkan dukungan buat pasukan Irak, dan merebut kembali kota strategis dari Da'esh (IS).

"Perdana Menteri Haider Al-Abadi membahas dengan Carter, operasi militer di Irak melawan Da'esh, selain meningkatkan rencana keamanan," demikian antara lain isi satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Irak.

Kementerian Pertahanan Irak mengatakan, dalam satu pernyataan terpisah, bahwa Menteri Pertahanan Khalid Al-Obeidi juga bertemu dengan Carter.

"AS akan menyediakn semua dukungan yang diperlukan, untuk memenuhi keperluan pasukan Irak dan mempercepat operasi guna membebaskan Mosul," kata pernyataan Kementerian Pertahanan Irak.

Al-Obeidi juga menyatakan bahwa, persiapan Irak telah mencapai tahap maju bagi pembebasan Mosul, Ibu Kota Provinsi Nineveh di Irak Utara, kata pernyataan tersebut. Ditambahkannya, kedua pihak membahas dukungan interansional guna membebaskan Provinsi Nineveh, setelah kemenangan terkini di Daeah Qayyara.

Pada Senin pagi, Carter tiba di Baghdad dalam kunjungan tanpa pengumuman.

Ratusan personel Marinir AS sudah digelar di Irak, dan bertugas sebagai pelatih dan penasehat. Mereka juga membantu negeri itu untuk menang dalam pertempuran melawan anggota Da'esh di Provinsi Anbar, Irak Barat, serta di wilayah utara negeri itu.

Da'esh merebut Kota Mosul dan belakangan menguasai banyak wilayah di Nineveh serta provinsi lain yang kebanyakan warganya pemeluk Sunni.

Koalisi internasional pimpinan AS telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Da'esh di Irak serta tetangganya, Suriah.

Banyak orang menyalahkan AS, yang menyerbu dan menduduki Irak pada Maret 2003, atas lingkaran ketidak-stabilan dan kerusuhan kronis serta munculnya kelompok fanatik seperti Da'esh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement