Sabtu 23 Jul 2016 10:04 WIB

Ribuan Warga Pakistan Turun ke Jalan Dukung Erdogan

Masyarakat Pakistan turun ke jalan mendukung Presiden Erdogan.
Foto: Anadolu Agency
Masyarakat Pakistan turun ke jalan mendukung Presiden Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Ribuan warga yang tinggal di ibu kota Pakistan, Karachi pada Jumat (23/7), berkumpul untuk mengungkapkan rasa solidaritas dengan bangsa Turki, menyusul percobaan kudeta militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan yang gagal.

Diinisiasi salah satu partai Islam terbesar di Pakistan, Jamat-e-Islami (JI), mereka memenuhi jalan dalam serangkaian demonstrasi di seluruh negeri. Ribuan kader dan simpatisan Jamat-e-Islami itu menyambut tekad dan komitmen dari rakyat Turki yang memilih mempertahankan sistem demokrasi.

Dengan membawa spanduk dan slogan-slogan, seperti "Salut untuk orang-orang Turki yang menggagalkan motif tersembunyi dari lobi AS", "Orang-orang Pakistan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan", "Kami mengucapkan selamat kepada orang-orang Turki yang melindungi demokrasi", masyarakat, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak meneriakkan dukungan untu rakyat Turki. Bahkan, warga yang ikut turun ke jalan sambil membawa poster Erdogan.

"Orang-orang Turki telah mencontohkan untuk tidak hanya dunia Islam [tapi semua orang] bahwa tidak ada lagi tempat untuk kudeta militer," kata Kepala Cabang Jamat-e-Islami Karachi, Hafiz Naeem-ur-Rehman, dilansir dari Anadolu Agency.

Rehman mengatakan, rasa persatuan bangsa Turki sanggup menghambat percobaan kudeta yang dilakukan sekelompok faksi di tubuh militer.

"Orang-orang Pakistan bersama dengan orang-orang Turki di masa genting ini. Turki insya Allah akan terus maju di bawah kepemimpinan dinamis Presiden Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim," kata Rehman.

Dia juga memuji mayoritas militer Turki yang memilih berdiri di samping pemerintahan yang secara demokratis di negara itu. "Peran militer Turki dalam hal mendukung pemerintah yang demokratis dan menggagalkan kudeta oleh segmen kecil dari tentara, sama terpujinya," ucap Rehman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement