Kamis 01 Sep 2016 15:39 WIB

Gagalnya Rencana Pembunuhan Presiden Duterte

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Rodrigo Duterte
Foto: AP/Bullit Marquez
Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, ZAMBOANGA -- Polisi Filipina mengaku telah menggagalkan plot atau rencana percobaan pembunuhan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Kamis (1/9). Seorang penyelundup senjata melapor pelanggannya akan menggunakan senjata itu untuk membunuh Duterte.

Dalam konferensi pers di Markas Besar Kepolisian Nasional di Quezon City, pelaku penyelundupan, Wilford Palma, turut dihadirkan. Menurut polisi, ia ditangkap awal bulan ini. Palma mengklaim pelanggan nomor satunya dalam sindikat penyelundupan senjata punya rencana membunuh Duterte.

"Bos saya mengatakan, pelanggan nomor satu ini punya rencana membeli bagian senjata kelas rendah yang akan digunakan untuk membunuh Presiden Duterte," kata dia, dikutip GMA News.

Pada Kamis, Palsa mengatakan, ia dan bosnya sudah menjual lebih dari 200 bagian senjata. Termasuk 100 upper receivers, 40 barel dan 30 bolt assembly yang bisa digunakan dalam merakit 100 senapan M-16 untuk klien.

Palma dan Bryan Ta-Ala saat ini berada dalam penahanan di rumah sakit karena menderita hipertensi. Mereka ditangkap di Bacolod City dengan senjata-senjata senilai 4,5 juta peso yang diselundupkan dari Amerika Serikat.

Baca juga, Duterte, Presiden Filipina Terpilih yang Merengek di Makam Ibu.

Kepala Polisi, Dela Rosa, menolak membeberkan identitas klien Palma dan Ta-Ala karena masih dalam penyelidikan. Namun Rosa yakin, pelaku bukan orang yang diperintah untuk membunuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement