Kamis 08 Sep 2016 13:25 WIB

Propaganda Khamenei Menyebar di Baghdad, Saudi Disebut Tunduk ke AS

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatulloh Ali Khamenei.
Foto: Reuters
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatulloh Ali Khamenei.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Papan reklame yang berisi pernyataan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menentang Kerjajaan Arab Saudi menghiasi sejumlah titik di Ibu Kota Bagdhad.

Dalam papan tersebut, Khamenei membuat bernyataan balasan atas persoalan pelaksanaan jamaah haji yang terjadi di Makkah. Foto juga menuduh Saudi telah menggadaikan diri ke Zionis dan Amerika Serikat.

Lebih dari 460 warga Iran tewas dalam tragedi Mina tahun lalu.   Iran menuding Pemerintah Saudi telah 'membunuh' para peziarah dalam peristiwa yang disebut Teheren sebagai penyerbuan. Setelah kejadian itu, negara ini untuk pertama kalinya dalam tiga dekade tidak mengirimkan jamaah haji ke Makkkah.

"Islam, pemerintah dan masyarakat Muslim di seluruh dunia harus membiasakan diri dengan penguasa Arab Saudi yang memiliki sifat kerap menghujat dan materialistis," ujar Khamenei dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui situs miliknya, dilansir Middle East Eye, Kamis (8/9).

Ia juga menjelaskan, perilaku para penguasa yang menindas para tamu Allah SWT di Tanah Suci harus dihentikan. Seluruh masyarakat Muslim harus mempertimbangkan kembali  mengenai pengaturan yang diterapkan di dua tempat suci Islam tersebut.

"Penguasa Saudi harusnya malu menyesatkan orang yang berpikir mereka adalah penyelamat hidup di atas takhta penindasan yang bergantung kekuatan arogan dunia yakni aliansi Zionisme (Israel) dan Amerika Serikat (AS) yang memenuhi keinginan mereka," jelas Khamenei.

Bahkan, ia menambahkan bahwa penguasa Arab Saudi terlihat seperti setan kecil yang lemah dan gemetar menghadapi setan besar, yaitu AS. Negara itu, menurut Khamenei selalu takut membahayakan kepentingan Negeri Paman Sam, meski bertentangan dengan Islam.

Grand Mufti Saudi Syeikh Abdulaziz al-Syeikh mengaku tak terkejut dengan tuduhan tersebut. "Kita harus memahami bahwa mereka bukanlah Muslim, musuh utama mereka adalah pengikut Suni," ujar Al-Syeikh seperti dikutip Arab News.

Baca juga, Putra Mahkota Saudi: Iran Ganggu Keamanan Haji.

Ia menggambarkan pemimpin Iran sebagai anak-anak 'tukang sihir' mengacu pada paham Zoroaster yang diyakini bangsa Persia sebelum kedatangan Islam. Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menilai hal itu bukti dari kefanatikan pemimpin Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement