Ahad 25 Sep 2016 07:50 WIB

FBI: Penembakan Burlington Bukan Terorisme

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Rekaman video menunjukkan gambar pria yang diduga pelaku penembakan di sebuah mal di Washington.
Foto: Reuters
Rekaman video menunjukkan gambar pria yang diduga pelaku penembakan di sebuah mal di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, BURLINGTON -- Pelaku penembakan di sebuah mal di Burlington masih buron. Namun otoritas telah mengantongi rekaman video CCTV yang menunjukan sedikit petunjuk soal identitas pelaku.

Dilansir AP, Ahad (25/9), berita soal penembakan ini telah menyebar ke seluruh negeri. Pelaku dideskripsikan oleh saksi sebagai seorang pria muda Hispanik berpakaian hitam. FBI mengatakan ini bukan tindak terorisme.

Kamera CCTV merekam pelaku memasuki mal tanpa senjata. Namun 10 menit kemudian ia tampak masuk ke dalam Macy's Departement Store dengan menenteng senapan laras panjang.

Otoritas tidak menyebut bagaimana pelaku mendapatkan senjata tersebut. Namun diduga ia bertindak sendiri. Senjata yang ia gunakan juga ditemukan di dekat lokasi mal.

Sebanyak lima orang dilaporkan tewas. Empat orang tewas di bagian kosmetik Macy's dan satu korban di lokasi berbeda masih di dalam mal. Identitas mereka masih dirahasiakan menunggu konfirmasi keluarga. Identitas pelaku juga masih ditahan.

Kepolisian melakukan pencarian buronan di kota kecil yang khas dengan pertanian itu. Burlington yang berpopulasi sekitar 55 ribu orang itu terletak 97 km dari Seattle. Populasinya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena munculnya mal-mal populer, toko dan pusat bisnis lainnya.

Presiden Burlington Chamber of Commerce, Linda Jones mengatakan wilayah ini dulunya dirajai oleh pertanian. Para petani di sana menghasilkan 90 jenis panen yang berbeda setiap tahunnya. Nilainya mencapai 300 juta dolar AS per tahun. Kota juga khas dengan tur peternakan keluarga yang menarik ribuan orang. Namun setelah insiden ini, penduduk mulai merasakan ketakutan karena pelaku masih berkeliaran.

"Ini terlalu menakutkan, ini terlalu dekat ke rumah," kata seorang penduduk, Maria Elena Vasquez.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement