Senin 03 Oct 2016 01:56 WIB

Lebih dari 2.100 Warga Irak Tewas dan Terluka pada September

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Kekerasan di Irak (ilustrasi).
Kekerasan di Irak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Lebih dari 2.100 warga Irak tewas dan terluka di bulan September 2016. Berdasarkan hitungan PBB, peristiwa kekerasan yang terjadi di Irak sehari-hari terus menjatuhkan korban tewas dari warga sipil.

"Jumlah kematian warga sipil di September sebesar 609 orang, termasuk 19 karyawan dari polisi federal dan anggota pasukan pertahanan sipil," ujar sebuah pernyataan petugas misi PBB di Irak seperti dilansir The New Arab, Ahad (2/10).

Disebutkan, jumlah warga sipil yang terluka juga mencapai 951 orang pada bulan ini. Sementara, Baghdad adalah tempat terburuk yang dilanda kekerasan dengan korban sipil sebesar 1.127 orang, termasuk 289 kematian.

"Situasi di Irak sangat menyedihkan karena jumlahnya sangat besar dan tidak bisa ditolerir, dengan jatuhnya warga sipil Irak, baik tewas dan terluka, dan menanggung beban kekerasan," kata Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Irak, Jan Kubis.

"Kami berharap pembunuhan berhenti dengan bulan suci Muharram," katanya, mengingat akan memasuki pada bulan pertama tahun baru Islam.

Diketahui, kelompok ISIS menyerbu daerah yang luas di utara dan barat Baghdad pada tahun 2014. Pasukan Irak telah kembali secara signifikan dan sedang melakukan operasi untuk mengatur pertempuran merebut kembali Mosul.

Selain itu, di Irak juga terjadi perang saudara dan kerusuhan tak lama setelah invasi Anglo-Amerika pada tahun 2003. Ratusan ribu warga Irak, yang sebagian besar warga sipil juga ikut tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement