Ahad 11 Dec 2016 08:36 WIB

Seekor Bangkai Babi Dibuang di Halaman Islamic Center Lawton

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
seekor babi (ilustrasi)
Foto: pixabay
seekor babi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAWTON -- Islamic Center di Lawton, Oklahoma, Amerika Serikat, menjadi korban kejahatan kebencian. Direktur Islamic Center, Hassan Ahmed menjelaskan seekor babi mati dibuang di depan Islamic Center.

Dalam sebuah video menunjukkan sebuah truk pick-up memasuki tempat parkir masjid. Beberapa saat kemudian bangkai babi terjatuh dari badan mobil. Mobil langsung melaju dari halaman masjid.

“Saya tidak sedih atau marah tetapi terkejut. Perbuatan menjatuhkan bangkai babi di pusat Islam sangat menyinggung perasaan umat Islam,” ungkap Hassan Ahmed seperti dilansir http:kswo.com"kswo.com (9/12).

Ia menjelaskan, dalam Alquran, umat Islam dilarang mengonsumi daging babi. Sehingga tindakan tersebut dianggap sangat ofensif. Seperti swastika akan menyinggung perasaan umat Yudaisme. Ia mengaku tidak tahu siapa yang melakukan tindakan ini. Namun telah memaafkan pelaku.

Menurut Hassan Ahmed, membuang hewan mati di sebuah masjid adalah tindakan yang salah, terlepas dari agama ataupun etnis seseorang. Hal serupa disampaikan Lawton Animal Control. Mereka menjelaskan membuang bangkai di depan sebuah instanis, rumah, atau jalan di kota Lawton merupakan tindakan ilegal. “Untuk itu, pentingnya pendidikan. Bukan hanya untuk mengenai Islam, tetapi untuk mengenal semua agama,” kata Ahmed menerangkan.

Ia menjelaskan, pendidikan adalah kekuatan. Jika seseorang berpendidikan, ia tidak akan melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Namun jika seseorang tidak berpendidikan, ia tidak tahu tindakan tersebut menyakiti perasaan orang lain.

Hassan menambahkan, umat Islam tidak akan merasa terganggu dengan adanya inisden ini. Mereka akan melakukan ibadah seperti biasanya karena mereka juga merupakan bagian dari masyarakat.

Saat ini kepolisian Lawton sedang menyelidiki insiden kejahatan kebencian ini. Sejak pemilihan presiden AS, beberapa kota telah mengalami peningkatan insiden kejahatan kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement