Senin 19 Dec 2016 18:56 WIB

Duh, 33 Warga Siberia Tewas Setelah Minum Minyak Mandi

Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sedikitnya 25 orang di kota Irkutsk, Siberia meninggal dunia setelah meminum minyak mandi, dengan harapan itu akan memberi mereka sensasi yang sama seperti alkohol, kata penyidik Rusia, Senin (19/12).

Penggunaan alkohol palsu atau penggantinya tersebar luas di wilayah Rusia, di mana kelesuan ekonomi yang berlangsung selama dua tahun telah mendorong lebih banyak orang di bawah garis kemiskinan melakukan hal tersebut. Meski demikian korban tewas akibat insiden terbaru ini luar biasa tinggi.
 
Para penyidik di kota berpenduduk sekitar 6.000 orang yang berjarak 4.184,29 kilometer dari Moskow, mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka telah menahan dua orang yang diduga mendistribusikan minyak mandi tersebut. Produk itu sendiri memiliki peringatan pada labelnya yang menyatakan barang tersebut tidak untuk ditelan, tapi penyidik mengatakan warga mengabaikan itu dan mengonsumsinya seperti alkohol.
 
Minyak mandi itu sendiri mengandung spiritus. Tidak jelas apakah mereka menjual produk itu dengan memasarkannya sebagai pengganti yang murah bagi minuman beralkohol seperti vodka.
 
"Sebanyak 42 orang telah dirawat di berbagai lembaga medis dan 25 di antaranya meninggal dunia. Penyidik dan polisi saat ini sedang melakukan pencarian di pasar untuk mengetahui dimana cairan itu pertama kali diperoleh. Lebih dari 100 titik penjualan telah diidentifikasi," kata penyidik dalam pernyataannya.
 
Terkait jumlah korban, kantor berita Interfax mengatakan korban tewas telah bertambah menjadi 33 yang merevisi pernyataan awal. Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan dalam sebuah pertemuan pemerintah, ia akan melarang produk yang dapat menyebabkan begitu banyak kematian dan mengatakan hukum pidana Rusia sedang diubah untuk menguatkan hukuman bagi orang-orang yang tertangkap menjual barang tersebut.
 
Penyidik yang menyebut mereka telah membuka kasus pidana peracunan, mengatakan mereka telah menyita lebih dari 2.000 liter minuman keras. Jaksa setempat, Stanislav Zubovsky mengatakan kepolisian terus memeriksa daerah pemukiman dan dia menyebut jumlah (kematian) akan meningkat seiring perkembangan waktu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement