Jumat 06 Jan 2017 14:45 WIB

Polisi Prancis Datangi Sekolah yang Tawarkan Kelas Bahasa Arab

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Polisi Prancis/ilustrasi
Foto: Reuters/Charles Platiau
Polisi Prancis/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dewan lokal di Distrik Var, Prancis Selatan, telah mengirim polisi ke Sekolah Dasar Reynier untuk melayangkan protes. Sekolah tersebut dilaporkan telah menawarkan kelas bahasa Arab untuk siswa sebagai kelas pilihan.

Menurut media lokal La Chaîne Info (LCI), Wakil Wali Kota Six-Four-Les-Plages, Jean-Sébastien Vialatte, telah mengonfirmasi adanya petugas kepolisian yang dikirim ke Reynier. Polisi mendatangi sekolah itu sebanyak dua kali pada November lalu.

Vialatte mengatakan, dewan merasa khawatir dengan adanya kelas bahasa Arab yang diadakan di luar jam sekolah. Ia menuturkan, dewan juga merasa keberatan akan adanya guru yang bukan pegawai negeri.

Informasi kedatangan polisi ke sekolah dua bulan lalu itu terungkap pada Rabu (4/1). Seorang pengacara Prancis membeberkan dokumen gugatan hukum yang gagal dilayangkan dewan ke pengadilan untuk menghentikan kelas bahasa Arab.

Pada September 2016, sebuah foto milik seorang orang tua siswa dari sekolah Reynier, ramai dibagikan di media sosial. Dalam foto tersebut terdapat keterangan palsu yang mengatakan kelas bahasa Arab wajib diikuti seluruh siswa, yang kemudian memicu kemarahan warga Prancis dan pihak populis.

Termakan klaim palsu tersebut, seorang politikus lokal, Frédéric Boccaletti, ikut memberikan komentar. Anggota dari Front Nasional (FN) itu menyalahkan menteri pendidikan Prancis kelahiran Maroko, Najat Vallaud-Belkacem, yang memaksakan pelajaran bahasa Arab untuk anak-anak Prancis.

Boccaletti juga menuduh Vialatte sebagai pejabat setempat telah ikut terlibat dalam mengizinkan kelas bahasa Arab untuk bisa dilakukan di sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement