Selasa 23 May 2017 07:37 WIB

Komputer Ahli PBB tak Luput dari Serangan Siber

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Ransomware
Ransomware

REPUBLIKA.CO.ID, Para ahli PBB yang bertindak menyelidiki pelanggaran sanksi terhadap Korea Utara juga mendapat serangan siber berkelanjutan oleh peretas tidak dikenal pekan lalu. Peretas juga diketahui sangat terperinci dalam pekerjaan mereka, sebagaimana yang nampak dari peringatan eremail yang dilansir dari Reuters pada Senin (22/5).

Para peretas ini melanggar salah satu komputer dari ahli PBB pada 8 Mei. Ketua Ahli Panel menulis dalam sebuah email kepada pejabat PBB dan komite sanksi Dewan Kemananan Korea Utara yang dikenal sebagai komite 1718.

"File zip dikirim dengan pesan yang sangat dipersonalisasi yang menunjukkan bahwa peretas memiliki wawasan yang sangat terperinci mengenai struktur investigasi dan metode kerja panel saat ini, seperti email yang dikirim pada tanggal 8 Mei," katanya..

Ketua Panel ahli mengatakan setidaknya sejumlah 1718 anggota komite ditargetkan mendapat serangan serupa pada tahun 2016. Ia pun telah mengingatkan akan ada risiko yang meningkat.

Juru bicara Ahli PBB yang memimpin komite sanksi 1718, mengatakan pada hari Jumat bahwa seorang anggota panel ahli telah diretas. Namun tidak ada rincian lebih lanjut yang mungkin bertanggung jawab segera tersedia.

Wakil utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa Korea Utara mengatakan pada hari Jumat bahwa sangat menggelikan jika menghubungkan Pyongyang dengan hacking pane  pakar U.N. atau serangan siber ransomware WannaCry yang mulai beredar di seluruh dunia lebih dari seminggu yang lalu.

Peneliti keamanan cyber telah menemukan bukti teknis yang mereka katakan dapat menghubungkan Korea Utara dengan serangan WannaCry. Menurut pakar keamanan internet, sebagaimana Reuters melaporkan pada hari Minggu bahwa agen mata-mata utama Korea Utara memiliki sel khusus yang disebut Unit 180 yang kemungkinan telah meluncurkan beberapa serangan siber paling berani dan sukses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement