REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat tinggi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Zeid Raad al-Husein, pada Selasa (6/6), mengatakan, bila Israel mengakhiri pendudukannya terhadap Palestina, hal itu akan membawa manfaat bagi kedua negara. Hal tersebut, ia sampaikan berkaitan dengan 50 tahun okupasi Israel terhadal Palestina.
Dalam sebuah pidato rutin Dewan HAM PBB al-Husein mengungkapkan, bahwa rakyat Palestina sudah sangat menderita akibat pendudukan Israel. "Rakyat Palestina menandai setengah abad penderitaan yang mendalam di bawah pendudukan yang dipaksakan oleh kekuatan militer," ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, saat ini, Palestina sangat patut mendapatkan kebebasannya. Tidak hanya Palestina, rakyat Israel juga layak mendapatkan kebebasan dari ancaman kekerasan atau serangan.
Dengan pendapat tersebut, al-Husein menyarankan, agar pendudukan Israel terhadap Palestina diakhiri. Karena hal itu akan memberikan manfaat kepada dua negara terkait. "Mempertahankan pendudukan dan untuk kedua rakyat di sana hanya akan memperpanjang rasa sakit yang luar biasa," ucapnya.
Israel diketahui memberlakukan blokade dan melakukan okupasi lahan milik Palestina. Kendati telah cukup banyak dikecam, Israel tetap mempertahankan pendudukannya terhadap Palestina, terutama di Yerusalem dan Tepi Barat. Reaksi keras bermunculan setelah lahan yang direbut Israel dari Palestina tersebut digunakan untuk membangun permukiman Yahudi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
