Kamis 03 Aug 2017 04:52 WIB

India Siagakan Pasukan di Kashmir Menyusul Kematian Dujana

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Mahasiswa Kashmir berlari mencari perlindungan saat polisi India menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan bentrokan di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 17 April 2017.
Foto: AP Photo/Mukhtar Khan
Mahasiswa Kashmir berlari mencari perlindungan saat polisi India menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan bentrokan di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 17 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SIRANGAR -- Ribuan polisi dan pasukan India memberlakukan pengamanan di beberapa bagian di Kashmir, Rabu (2/8) karena takut aksi pembalasan terjadi.

Ini menyusul tewasnya seorang komandan militan tertinggi dan dua warga sipil terbunuh dalam bentrokan di

wilayah Himalaya yang menjadi sengketa tersebut.

Warga di kawasan Srinagar, kota utama di Kashmir yang dikelola India, diperintahkan untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mematuhi jam malam saat pasukan pemerintah berpatroli di jalan-jalan yang dilapisi dengan penghalang baja dan kawat gigi.

"Saya tidak diizinkan tentara untuk meninggalkan rumah untuk bekerja. Mereka berada tepat di luar pintu saya," kata seorang mekanik Gulzar Ahmed kepada AFP melalui telepon dari rumahnya di pusat kota Srinagar seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (3/8).

Sekolah dan perguruan tinggi diperintahkan tutup untuk mencegah protes mahasiswa terhadap peraturan India, yang sering berlanjut menjadi lemparan batu dan bentrokan dengan pasukan.

Toko-toko dan bank-bank juga tetap tutup setelah tiga pemimpin separatis Kashmir menyerukan serangan menyusul kematian Abu Dujana, yaitu seorang pejuang pemberontak senior dari kelompok militan Pakistan Lashkar-e-Taiba (LeT).

Kematiannya, yang digembar-gemborkan oleh pasukan India sebagai "pencapaian besar," memicu protes dan bentrokan dengan pasukan pemerintah di Lembah Kashmir dimana seorang pemuda tewas dan mendapat sejumlah luka.

Seorang pengunjuk rasa kedua meninggal di rumah sakit pada Rabu. Saksi mata mengatakan, pemakamannya dihadiri oleh ratusan pelayat yang melempari tentara India dengan batu dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan kemerdekaan.

Kematian Dujana merupakan salah satu pukulan terbesar bagi separatis Kashmir sejak komandan muda, Burhan Wani, ditembak mati pada Juli tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement